LAPORAN
PRAKTIKUM IPA SD
BATERAI
JERUK DAN BELIMBING WULUH
A. Tujuan
Menguji
kemampuan buah jeruk dan belimbing wuluh dalam menghasilkan arus listrik.
B. Dasar
Teori
Baterai adalah alat listrik kimiawi
yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Terdapat
2 proses kimia listrik pada baterai yaitu, proses pengisian dan
proses pengosongan, dimana pada saat pengisian/charge energi listrik diubah menjadi energi kimia dan saat
pengosongan/discharge energi kimia
diubah menjadi energi listrik.
Baterai terdiri atas beberapa sel
listrik, sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi listrik dalam bentuk
energi kimia. Sel baterai tersebut dinamakan elektroda-elektroda. Elektroda
negatif (katoda), berfungsi sebagai pemberi elektron (penghantar). Elektroda
positif (anoda) yang terbuat dari batang karbon berfungsi sebagai penerima
elektron. Antara anoda dan katoda akan mengalir arus yaitu dari kutub positif
(anoda) ke kutub negatif (katoda). Sedangkan elektron akan mengalir dari katoda
menuju anoda.
Energi listrik selain dapat
diperoleh dari bahan non-organik, juga dapat diperoleh dari bahan organik,
seperti buah. Kita dapat menggunakan buah jeruk nipis sebagai sumber listrik
pengganti baterai. Jeruk nipis seperti halnya sebuah baterai mengandung asam
yang bersifat elektrolit yang dapat menghasilkan energi listrik. Ketika reaksi
kimia antara asam pada jeruk nipis dan lempengan-lempengan berlangsung, pada
saat itulah energi listrik dapat dihasilkan. Lempengan-lempengan yang digunakan
berfungsi sebagai elektroda negatif (paku yang terbuat dari besi) dan elektroda
positif (tembaga).
Jeruk nipis dapat mengalirkan arus
listrik karena mengandung senyawa kimia seperti asam sitrat, asam amino,
glikosida, kalsium, fosfor, dll. Jeruk nipis merupakan salah satu citrus yang
mempunyai rasa asam, pahit, dan sedikit dingin. Tanaman ini umumnya menyukai
tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langsung.
Jeruk nipis merupakan salah satu
jenis citrus geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak
memiliki dahan dan ranting. Klasifikasi jeruk nipis yaitu sebagai berikut:
Kingdom (Plantae), Divisio (Magnuliophyta), Kelas (Magnolippsida), Ordo (Sapindales),
Famili (Rutaceae), Genus (Citrus), Spesies (C. Aurantifolia).
Dalam jeruk nipis terdapat banyak
sekali kandungan kimia. Unsur-unsur kimia tersebut adalah: Asam sitrat, Asam
amino (triptozan, lisin), Minyak Atsiri, Damar, Glikosida, Asam sitrun, Lemak 0.1
g, Kalsium 40 mg, Fosfor 22 mg, Besi 0.6 mg, Belerang, Vit B1 0.04 mg, Vit C 27
mg, Protein 0.8 gr, Air 86 gr.
Selain kandung kimia tersebut, jeruk
nipis juga memiliki manfaat yang berguna bagi manusia. Manfaatnya adalah
sebagai berikut: Menghilangkan sumbatan vital energi, mengobati batuk dan
peluru dahak, mengobati peluru kancing (diuretik), mengobati peluru keringat, membantu
proses pencernaan, mengurangi kerutan pada wajah, disentri, dan sesak napas
Baterai
Jeruk Nipis sebagai Sel Volta
Sel
volta merupakan jenis sel elektrokimia yang dapat menghasilkan energi listrik
dari reaksi redoks yang berlangsung spontan. Baterai jeruk nipis merupakan
sel volta, karena kandungan kimia yang terdapat dalam jeruk nipis dapat
berubah menjadi energi listrik. Hal itu ditentukan oleh anoda dan katoda dalam
jeruk tersebut. Anoda yang berupa tembaga ditancapkan pada pangkal jeruk nipis.
Sedangkan katoda yang berupa lempengan seng ditancapkan pada bagian bawah jeruk
tersebut.
Selain
itu untuk menghubungkan anoda dan katoda dari jeruk nipis yang satu dengan yang
lain digunakan kabel yang telah dililitkan pada penjepit kertas. Sehingga
setelah semuanya tersambung akan didapat anoda dan katoda di ujung jeruk
pertama dan terakhir. Kemudian anoda dan katoda tersebut disambungkan pada
kaki-kaki LED, sehingga LED menyala. Hal ini terjadi karena adanya larutan elektrolit
yang terkandung dalam air asam jeruk nipis tersebut.
Persamaan
reaksinya yaitu sebagai berikut :
Zn +
Cu2+
Zn2+ + Cu
Persamaan
setengah sel dan diagram sel :
Zn <~~
Zn2+ + 2e-
Cu2+ + 2e ~~> Cu
Zn Zn2+ Cu2+ Cu
Zn Zn2+ Cu2+ Cu
C. Alat
dan Bahan
1. Jeruk
nipis 5 buah
2. Belimbing
wuluh 20 buah
3. Lempeng
seng ukuran 5 cm x 0,5 cm sebanyak 5 lembar (paku)
4. Lempeng
tembaga 5 batang ukuran 5 cm x 0,5 cm (kabel tembaga)
5. Kabel
halus
6. Lampu
LED
D. Cara
Kerja
Ø Percobaan
1 (1 buah jeruk)
1. Menancapkan
1 lembar pelat tembaga dan 1 lembar pelat seng ke 1 buah jeruk dengan jarak
antar pelat sekitar 5 cm.
2. Menghubungkan
kabel halus lampu LED yang merupakan kutub negatif ke pelat tembaga. Lalu
menghubungkan kabel halus lampu LED yang merupakan kutub positif ke pelat seng.
3. Mengukur
tegangan (voltase) dan kuat arus dengan menggunakan multimeter.
4. Mengamati
lampu LED apakah menyala atau tidak.
Ø Percobaan
2 (2 buah jeruk)
1. Menancapkan
1 lembar pelat tembaga dan 1 lembar pelat seng ke 1 buah jeruk dengan jarak
antar pelat sekitar 5 cm. Melakukan juga pada jeruk kedua, jeruk ketiga, dan
jeruk keempat.
2. Menghubungkan
kabel halus pada jeruk yang satu dengan jeruk yang lain (pelat tembaga pada
satu jeruk dihubungkan dengan pelat seng pada jeruk kedua menggunakan kabel
halus).
3. Mengukur
tegangan (voltase) dan kuat arus dengan menggunakan multimeter.
4. Mengamati
lampu LED apakah menyala atau tidak.
Ø Percobaan
3 (4 buah jeruk)
1. Menancapkan
1 lembar pelat tembaga dan 1 lembar pelat seng ke 1 buah jeruk dengan jarak
antar pelat sekitar 5 cm. Melakukan juga pada jeruk lain.
2. Menghubungkan
kabel halus pada jeruk yang satu dengan jeruk yang lain (pelat tembaga pada
satu jeruk dihubungkan dengan pelat seng pada jeruk yang lain menggunakan kabel
halus).
3. Mengukur
tegangan (voltase) dan kuat arus dengan menggunakan multimeter.
4. Mengamati
lampu LED apakah menyala atau tidak.
Ø Percobaan
4 (6 buah jeruk)
1. Menancapkan
1 lembar pelat tembaga dan 1 lembar pelat seng ke 1 buah jeruk dengan jarak
antar pelat sekitar 5 cm. Melakukan juga pada jeruk lain.
2. Menghubungkan
kabel halus pada jeruk yang satu dengan jeruk yang lain (pelat tembaga pada
satu jeruk dihubungkan dengan pelat seng pada jeruk yang lain menggunakan kabel
halus).
3. Mengukur
tegangan (voltase) dan kuat arus dengan menggunakan multimeter.
4. Mengamati
lampu LED apakah menyala atau tidak.
Ø Percobaan
5 (8 buah jeruk)
1. Menancapkan
1 lembar pelat tembaga dan 1 lembar pelat seng ke 1 buah jeruk dengan jarak
antar pelat sekitar 5 cm. Melakukan juga pada jeruk lain.
2. Menghubungkan
kabel halus pada jeruk yang satu dengan jeruk yang lain (pelat tembaga pada
satu jeruk dihubungkan dengan pelat seng pada jeruk yang lain menggunakan kabel
halus).
3. Mengukur
tegangan (voltase) dan kuat arus dengan menggunakan multimeter.
4. Mengamati
lampu LED apakah menyala atau tidak.
Ø Percobaan
6 (belimbing wuluh)
1.
Menancapkan 1 lembar
pelat tembaga dan 1 lembar pelat seng ke 2 buah belimbing wuluh sekaligus
dengan jarak antar pelat sekitar 5 cm. Melakukan juga pada belimbing wuluh
lain.
2.
Menghubungkan kabel
halus pada belimbing wuluh yang satu dengan belimbing wuluh yang lain (pelat
tembaga pada belimbing wuluh dihubungkan dengan pelat seng pada belimbing wuluh
yang lain menggunakan kabel halus).
3.
Mengukur tegangan
(voltase) dan kuat arus dengan menggunakan multimeter.
4.
Mengamati lampu LED
apakah menyala atau tidak.
E. Hasil
Pengamatan
Tabel Pengamatan
No
|
Percobaan
|
Tegangan
(Volt)
|
Kuat
Arus
|
LED
|
1.
|
1 buah jeruk
|
0,11
v
|
-
|
Tidak menyala
|
2.
|
2 buah jeruk
|
0,93
v
|
-
|
Tidak menyala
|
3.
|
4 buah jeruk
|
1,15
v
|
-
|
Tidak menyala
|
4.
|
6 buah jeruk
|
1,24
v
|
-
|
Tidak menyala
|
5.
|
8 buah jeruk
|
1,32
v
|
-
|
Tidak menyala
|
6.
|
20 buah belimbing
wuluh
|
-
|
-
|
Menyala
|
F.
Kesimpulan
Dari
penelitian yang kami lakukan, jeruk nipis dapat mengalirkan arus listrik karena
mengandung senyawa kimia seperti asam sitrat, asam amino, glikosida, kalsium,
fosfor, dll. Selain buah jeruk nipis, alternatif yang dapat ditawarkan
sebagai sumber energi
adalah buah lemon,
markisa, apel, belimbing wuluh dan lain-lain yang memiliki sifat elektrolit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar