LAPORAN
PRAKTIKUM IPA SD
PEMBAKARAN
MEMERLUKAN OKSIGEN
I.
PRAKTIKUM
1
Ø Cara Kerja I
a. Tujuan
1. Menguji
apakah pembakaran dapat terjadi jika tidak ada udara.
2. Menjelaskan
peran udara pada proses pembakaran.
b. Alat
dan Bahan
1. Lilin
2 batang yang sama panjang
2. Korek
api
3. Gelas
4. Stopwatch
c. Cara
Kerja
1. Menyediakan
2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna dan bentuknya.
2. Meletakkan
kedua lilin di atas meja, memberi tanda lilin 1 dan lilin 2, memberi jarak
antar lilin 30 cm.
3. Menyalakan
lilin 1 dan lilin 2 tersebut.
4. Menutup
lilin 1 dengan gelas.
5. Menghitung
waktu menyala antara lilin 1 dan lilin 2, mencatat hasil pengamatan pada tabel
5.1
d. Hasil
Pengamatan
Tabel
5.1 Perbandingan Lamanya Waktu Menyala
Perlakuan
|
Waktu Menyala
|
Lilin
1 ditutup dengan gelas
|
00:00:07:47
|
Lilin
2 dibiarkan terbuka
|
Menyala
lebih lama
|
e. Pertanyaan
1. Lilin
mana yang lebih lama menyala?
2. Jelaskan
mengapa lilin tersebut lebih lama menyala!
3. Lilin
mana yang waktu menyala lebih sedikit, jelaskan mengapa terjadi demikian!
f. Jawaban
1. Lilin
yang lebih lama menyala adalah lilin 2 yang dibiarkan terbuka.
2. Lilin
2 yang dibiarkan terbuka akan lebih lama menyala daripada lilin 1 yang ditutup
dengan gelas, hal itu dikarenakan lilin 2 memperoleh udara (oksigen) lebih
banyak dan tidak terbatas, sehingga proses pembakaran dapat berlangsung lebih
lama.
3. Lilin
1 yang ditutup dengan gelas memiliki waktu menyala lebih sedikit daripada lilin
2 yang dibiarkan terbuka, dengan waktu menyala hanya 00:00:07:47
Hal ini disebabkan
karena ketika terjadi pembakaran dalam gelas, awalnya terjadi pengembangan
udara, pada saat yang sama terjadi peningkatan uap air dalam udara sehingga
lilin masih menyala. Lilin ditutup dengan gelas akan padam karena kehabisan
oksigen. Di ruang tertutup oksigen terbatas, hasil pembakaran yang berupa
karbondioksida akan berkumpul di dalam gelas, sehingga lilin semakin redup dan
akhirnya padam karena kehabisan oksigen (udara di dalam gelas tekanannya lebih
rendah atau berkurang dibandingkan udara diluar gelas).
Ø Cara Kerja II
a. Tujuan
1. Menguji
apakah pembakaran dapat terjadi jika tidak ada udara.
2. Menjelaskan
peran udara pada proses pembakaran.
b. Alat
dan Bahan
1. Lilin
2 batang yang sama panjang
2. Korek
api
3. Gelas
4. Stopwatch
c. Cara
Kerja
1. Menyalakan
satu lilin.
2. Menutup
lillin dengan gelas dan mencatat waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas
sampai lilin mati.
3. Mengulangi
langkah 1 dan 2 untuk 5 kali pengamatan, mencatat hasil pada tabel 5.2
d. Hasil
Pengamatan
Tabel
5.2. lama Waktu Menyala Lilin Saat Mulai Ditutup
Perlakuan lilin
menyala ditutup dengan gelas
|
Lamanya waktu dari
mulai ditutup sampai padam (sekon)
|
Pengulangan
1
|
00:00:06:03
|
Pengulangan
2
|
00:00:05:89
|
Pengulangan
3
|
00:00:04:50
|
Pengulangan
4
|
00:00:04:95
|
Pengulangan
5
|
00:00:04:50
|
Rata-rata
|
00:00:04:57
|
e. Pertanyaan
1. Apakah
pada saat lilin mulai ditutup, lilin masih menyala?
2. Jelaskan
mengapa jika pada saat lilin mulai ditutup, lilin masih menyala!
3. Jelaskan
dengan menggunakan hasil pengamatan, berapa lama udara (oksigen) bisa digunakan
untuk mendukung proses pembakaran ketika lilin ditutup dengan gelas!
f. Jawaban
1. Iya,
pada saat lilin mulai ditutup, lilin masih menyala.
2. Pada
saat lilin mulai ditutup, lilin masih menyala. Hal ini disebabkan karena masih
terdapat oksigen di dalam gelas. Proses pembakaran tetap berlangsung dengan
jumlah oksigen yang terbatas. Setelah oksigen habis, maka lilin semakin meredup
dan akhirnya padam.
3. Udara
(oksigen) bisa digunakan untuk mendukung proses pembakaran ketika lilin ditutup
dengan gelas hanya selama 00:00:04:57
Hal ini disebabkan
karena volume oksigen dalam gelas jumlahnya terbatas. Sehingga nyala lilin
hanya bertahan dalam waktu tertentu saja.
II.
PRAKTIKUM
II
a. Tujuan
Membandingkan
pembakaran apad dua tempat dengan volume udara yang berbeda.
b. Alat
dan Bahan
1. Lilin
2 batang yang sama panjang
2. Korek
api
3. Gelas
4. Stopwatch
c. Cara
kerja
1. Menyediakan
dua buah gelas dengan ukuran yang berbeda (gelas besar dan gelas kecil), gelas
besar diberi tanda gelas A dan gelas kecil diberi tanda gelas B.
2. Menyediakan
dua buah lilin yang sama besar dan sama panjang, memberi tanda lilin 1 dan
lilin 2.
3. Menyalakan
dua buah lilin tersebut, memberi jarak 30 cm antara kedua lilin tersebut.
4. Menutup
lilin 1 dengan gelas A dan mencatat waktu antara lilin menyala saat ditutup
gelas sampai lilin mati.
5. Menutup
lilin 2 dengan gelas B dan mencatat waktu antara lilin menyala saat ditutup
gelas sampai lilin mati.
6. Mengulangi
sampai 3 kali pengulangan.
7. Mencatat
hasil pengamatan pada tabel di bawah ini.
d. Hasil
Pengamatan
Perlakuan
|
Waktu Menyala (detik)
|
|||
UL 1
|
UL 2
|
UL 3
|
Rata-rata
|
|
Lilin 1 ditutup
dengan gelas ukuran besar (gelas A)
|
00:00:06:12
|
00:00:07:38
|
00:00:05:13
|
00:00:06:21
|
Lilin 2 ditutup
dengan gelas ukuran kecil (gelas B)
|
00:00:02:23
|
00:00:03:20
|
00:00:03:33
|
00:00:02:25
|
Ket. UL = Ulangan ke-
e. Pertanyaan
1. Lilin
mana yang lebih lama menyala, jelaskan mengapa lilin tersebut memiliki waktu
menyala lebih lama!
2. Simpulan
:
f. Jawaban
1. Lilin
yang lebih lama menyala adalah lilin 1 yaitu lilin yang ditutup dengan gelas
ukuran besar (gelas A). Hal ini disebabkan karena jumlah oksigen yang terdapat
di dalam gelas A lebih banyak daripada jumlah oksigen dalam gelas B. Sehingga
proses pembakaran dalam gelas A akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan
proses pembakaran dalam gelas B, walaupun proses pembakaran keduanya hanya bertahan
dalam waktu yang singkat.
2. Simpulan
:
Lilin 1 yang ditutup
dengan gelas ukuran besar (gelas A) akan lebih lama menyala karena jumlah
oksigen yang terdapat di dalam gelas A lebih banyak daripada jumlah oksigen
pada lilin 2 yang ditutup dengan gelas ukuran kecil (gelas B).
SIFAT SIFAT UDARA
I.
PRAKTIKUM
1
a. Tujuan
: Membuktikan bahwa sifat udara menekan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
b. Alat
dan Bahan
1. Lilin
dua buah
2. Mangkok
dua buah
3. Air
secukupnya
4. Gelas
dua buah
5. Korek
api
c. Cara
Kerja
1. Meletakkan
kedua lilin didalam mangkok, memberi tanda mangkok A dan mangkok B.
2. Mengisi
kedua mangkok yang berisi lilin dengan air secukupnya.
3. Lilin
pada mangkok A jangan dinyalakan, lalu ditutup dengan gelas.
4. Menyalakan
lilin pada mangkok B kemudian menutupnya dengan gelas.
d. Hasil
Pengamatan
Tabel
5.3. perubahan Permukaan Air Akibat Tekanan
Perlakuan
|
Perubahan permukaan
air
|
Mangkok
A
|
Tidak
terjadi perubahan permukaan air pada mangkok A. Ketinggian permukaan air
masih tetap sama, yaitu 1 cm.
|
Mangkok
B
|
Mangkok
B mengalami perubahan permukaan
air. Hal ini ditandai dengan naiknya volume air di dalam gelas. Pada awalnya
ketinggian air adalah 1 cm, namun pada waktu 00:00:05:04 lilin padam lalu air
yang berada diluar gelas tersedot masuk ke dalam gelas dan permukaan air
didalam gelas naik menjadi 2 cm.
|
e. Pertanyaan
1. Mangkok
mana yang mengalami perubahan permukaan air, seperti apakah perubahannya?
2. Mengapa
terjadi perubahan permukaan air pada mangkok tersebut?
3. Mangkok
mana yang tidak mengalami perubahan permukaan air, mengapa tidak terjadi
perubahan permukaan air pada mangkok tersebut?
f. Jawaban
1. Mangkok
yang mengalami perubahan adalah mangkok B. Hal ini ditandai dengan naiknya
volume air di dalam gelas. Pada awalnya ketinggian air adalah 1 cm, namun pada
waktu 00:00:05:04 lilin padam lalu air yang berada diluar gelas tersedot masuk
ke dalam gelas dan permukaan air didalam gelas naik menjadi 2 cm.
2. Perubahan
permukaan air pada mangkok B disebabkan karena pada saat lilin dinyalakan
didalam gelas pada mangkok yang berisi air dengan ketinggian 1 cm, lilin masih
menyala kemudian lilin ditutup dengan gelas dan beberapa saat kemudian lilin
perlahan padam. Air didalam gelas akan naik dan air tersebut lebih tinggi
dibandingkan air diluar gelas, semula 1 cm menjadi 2 cm. Karena udara didalam
gelas telah habis dan tekanan udaranya rendah karena proses pembakaran,
sehingga air diluar gelas dengan tekanan udara tinggi akan mendorong masuk air
kedalam gelas dengan tekanan udara rendah dan terjadilah perubahan ketinggian
air didalam gelas.
3. Mangkok
yang tidak mengalami perubahan permukaan air adalah mangkok A. Hal ini
disebabkan karena tidak ada proses pembakaran atau nyala lilin di dalam gelas
pada mangkok A sehingga tekanan udara didalam gelas tidak menyusut dan air
tidak tersedot masuk ke dalam gelas, karena tekanan udara baik didalam maupun
diluar gelas adalah sama.
II.
PRAKTIKUM
2
a. Tujuan
: Menguji hubungan antara besarnya volume udara di dalam gelas dengan tekanan
udara.
b. Alat
dan Bahan
1. Lilin
dua buah
2. Mangkok
dua buah
3. Air
secukupnya
4. Gelas
dua buah
5. Korek
api
c. Cara
Kerja
1. Menyediakan
dua buah mangkok yang sama besar, memberi tanda mangkok A dan mangkok B.
2. Menyediakan
lilin yang sama besar.
3. Menyediakan
dua buah gelas yang ukurannya berbeda (gelas besar dan gelas kecil), memberi
tanda gelas 1 (gelas besar) dan gelas 2 (gelas kecil).
4. Meletakkan kedua lilin di dalam mangkok A dan
mangkok B.
5. Mengisi
kedua mangkok yang berisi lilin dengan air secukupnya.
6. Menyalakan
lilin pada mangkok A dan B, kemudian menutup lilin pada mangkok A dengan gelas
1 (gelas besar) dan menutup lilin pada mangkok B dengan gelas 2 (gelas kecil).
7. Mengamati
dan mencatat hasil pada tabel di bawah ini :
d. Hasil
Pengamatan
Perlakuan
|
Deskripsi perubahan
permukaan air
|
Mangkok
A
(Besar)
|
Terjadi
perubahan permukaan air pada mangkok A, yaitu naiknya volume air didalam
gelas, pada 00:00:04:98 lilin padam kemudian ketinggian air yang semula 1 cm
naik menjadi 2 cm.
|
Mangkok
B
(Kecil)
|
Terjadi
perubahan permukaan air pada mangkok A, yaitu naiknya volume air didalam
gelas, pada 00:00:04:86 lilin padam kemudian ketinggian air yang semula 1 cm
naik menjadi 2,5 cm.
|
e. Pertanyaan
1. Bandingkan
perubahan permukaan air pada kedua mangkok, apakah terdapat perbedaan,
jelaskan!
2. Simpulan
:
f. Jawaban
1. Terdapat perbedaan pada perubahan permukaan
air yang terjadi di mangkok A dan mangkok B. Perbedaannya adalah pertama, perbedaan ketinggian permukaan
air. Pada mangkok B dengan gelas kecil akan mengalami kenaikan ketinggian
permukaan air lebih tinggi, yaitu 2,5 cm daripada mangkok A dengan gelas besar
yang hanya 2 cm, dengan ketingian semula 1 cm. Kedua, waktu nyala lilin. Pada mangkok A dengan gelas besar nyala
lilin bertahan lebih lama, yaitu 00:00:04:98 dibandingkan dengan nyala lilin pada
mangkok B dengan gelas kecil, yaitu 00:00:04:86
Perbedaan tersebut
disebabkan karena pada mangkok A dengan gelas besar memiliki volume udara yang
lebih besar dari volume udara pada mangkok B dengan gelas kecil, sehingga
tekanan pada mangkok A lebih kecil yang menyebabkan ketinggian air pada mangkok
A lebih rendah daripada mangkok B.
2. Simpulan
:
Mangkok A dengan gelas
besar memiliki volume udara yang lebih besar, namun tekanannya kecil, sehingga
ketinggian air nya lebih rendah daripada mangkok B dengan gelas kecil yang bervolume
udara sedikit namun tekanannya besar.
Hal ini sesuai dengan
hukum Boyle yang menyatakan bahwa “Pada suhu tetap, tekanan gas didalam ruang
tertutup berbanding terbalik dengan volumenya”.
Jika volume udara diperbesar, maka tekanan gas menjadi menurun. Jika
volume udara diperkecil, maka tekanan gas membesar. Penting untuk dicatat bahwa
hukum ini berlaku asal suhu gas tersebut tetap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar