RESENSI NOVEL SAKINAH
BERSAMAMU
IDENTITAS BUKU
Judul : Sakinah Bersamamu
Penulis : Asma Nadia
Penerbit :
Asma Nadia publishing house
Layout :
Ade Damayanti
Editor :
Thenita
Desain sampul : Wasi Kandedes
Model sampul : Alyssa Soebandono & Dude Herlino
Cetakan pertama,Oktober 2010 - cetakan
kedua puluh empat, Mei 2015
Tebal
buku : 356 halaman
Lebar buku : 20,5 * 14
1.
Tema
Permasalahan yang
terjadi didalam rumah tangga dan dapat diselesaikan dengan cara baik-baik.
2.
Tujuan
pengarang
ü Memberi
manfaat untuk hidup kita yang lebih baik
ü Memberikan
tips yang sedikit variatif
3.
Tujuan
resensi
ü Ingin
mengetahui isi novel sedikit sakinah bersamamu
ü Mencontoh
sikap positif untuk masa yang akan datang
4.
Keunggulan
novel
ü Banyak
kata-kata yang memotivasi kita
ü Mengajarkan
kita untuk menyelesaikan masalah dengan baik
5.
Kelemahan
novel
ü Banyak
kata-kata yang sulit dimengerti
ü Banyak
pengulangan kata
Sinopsis:
Dinda dan Amar memang
baru 2 tahun menikah dan belum dikaruniai anak. Semua itu bukan karena keduanya
punya masalah, tapi karena tiba-tiba saja Dinda mengetahui kalau Amar ternyata
punya masalah dengan jantungnya, dan sekarang sedang sakit parah. Ternyata Amar
selama ini telah menyembunyikan kondisinya itu pada Dinda. Dinda jadi kesal
sendiri. Seandainya dia Amar tidak menyembunyikan masalah itu, barangkali
kondisi Amar tidak akan separah seperti saat ini. Dalam setahun, sudah empat
kali Amar masuk rumah sakit, dan dua kali dioperasi.
Amar sendiri sebetulnya tertekan dengan
kondisinya ini. Dia tahu sekali, Dinda sangat menginginkan seorang suami yang
bisa menjaganya, membimbingnya, dan memberikan kebahagiaan. Dengan kondisi yang
seperti ini, Amar tidak bisa memberikan itu semua. Amar jadi minder dan merasa
bahwa tidak ada jalan lain selain menceraikan Dinda.
Dinda tidak tahu kalau Amar berpikir
akan menceraikan dirinya. Dia tetap dengan kesabarannya, dan kelembutannya
untuk terus mengurus dan mencintai Amar. Walaupun ada juga kemarahan dari
hatinya karena Amar sama sekali tak pernah menceritakan perihal sakitnya ini.
Sementara itu, Dinda pun akhirnya pergi
ke tempat pertemuan. Dia berjumpa dengan Riri, Ratasya, Tia dan Natasha. Dulu
mereka berempat adalah sahabat karib. Tapi ternyata sekarang sudah banyak
perubahan diantara mereka. Bahkan Dinda pun bisa merasakan bahwa Riri juga
merasa tak nyaman dengan ke-vulgaran style dan gaya bicara Tia dan Natasha yang
sekarang jadi sangat materialistis dan terlalu binal.
Tia tak mau menikah dan lebih memilih
berpacaran dan berganti-ganti pasangan. Sementara Natasha baru saja bercerai
dengan suaminya yang pegawai negeri, karena sudah tidak bisa lagi menunjang
gaya hidupnya. Lain lagi dengan Ratasya, dia baru saja menikah dengan seorang
pengacara bernama Jamal, yang kaya raya. Bagi Ratasya, ini harus jadi
pernikahan yang terakhir, karena dia pernah menikah dengan Sandy, namun hancur
karena Sandy selingkuh. Sementara bagi Jamal, ini adalah pernikahan ke-3. Dua
pernikahan sebelumnya gagal karena banyak masalah.
Namun yang Ratasha tak ketahui adalah
bahwa sebetulnya Jamal juga bukan tipe yang setia. Namun dia memang pandai
sekali menutupinya. Bahkan sebetulnya Ratasha juga tak tahu kalau saat ini
Jamal sedang menjalin hubungan dengan Silvy sekretarisnya. Lain lagi dengan
Riri, yang merupakan pengantin baru. Baru 6 bulan dia menikah dengan Zaki,
seorang pria yang jujur, sederhana dan alim. Sebagai putri satu-satunya seorang
purnawirawan Jendral, Riri terkesima dengan kearifan Zaki. Dia sangat memuja
Zaki dan bahagia dengan kesederhanaan cinta mereka. Justru saat ini dia
menikmati sekali hidup dengan keterbatasan, walaupun ayahnya, Pak Said sering
mencela-cela Zaki, dan tak yakin bahwa Zaki akan membahagiakan Riri. Untungnya
ada Bu Said yang selalu menenangkan Riri agar selalu bijak dan santun sebagai
seorang istri.
Dinda dan Riri tak setuju dengan Tia
dalam banyak hal. Ketidak nyamanan mereka membuat keduanya akhirnya
meninggalkan pertemuan itu. Tia kesal karena merasa Dinda dan Riri berubah,
jadi sok suci. Ratasya membela Dinda dan Riri dan akhirnya menyusuli Dinda dan
Riri. Mereka bertiga akhirnya malah jadi akrab dan merasa saling cocok satu
sama lain, sampai akhirnya Dinda menerima telpon dari Selia, adiknya, kalau
Amar terkena serangan lagi dan harus dioperasi.Dinda kaget dan buru-buru
meninggalkan pertemuan itu. Riri dan Ratasya berinisiatif untuk mengikuti Dinda
sekalian membesuk Amar.
Begitu sampai di rumah sakit, Dinda
marah sekali dengan Selia yang tidak menjaga Amar dengan baik. Selia kesal dan
akhirnya pergi, menelpon DIKA, pacarnya, dan menyuruhnya datang. Selia sudah
tidak tahan lagi. Dia meminta Dika agar segera melamarnya. Dia sudah tidak
ingin lagi tinggal bersama dengan Dinda yang dinilainya terlalu cerewet. Dika
bingung, dia tidak mungkin begitu saja melamar Selia, mereka masih SMU, apalagi
orang tua Dika juga adalah pribadi yang keras. Dika jadi bingung sendiri.
Sementara itu Dinda menanti operasi
Amar, ditemani oleh Riri dan Ratasya. Ketika Dokter akhirnya memberitahu kalau
operasinya telah selesai dan berhasil, Dinda bersyukur. Ratasya yang masih
menemaninnya juga ikutan bersyukur. Dinda berterimakasih pada Riri dan Ratasya
yang sudah menemaninya. Ratasya dan Riri berjanji akan kembali lagi besok untuk
membesuk Amar.
Sesampainya di rumah, Riri kaget karena
Zaki belum juga pulang. Riri kelihatan gelisah. Dia mencoba untuk menghubungi
Zaki lagi, tapi kali ini benar-benar tidak tersambung. Riri mencoba untuk
tenang. Dia menonton televisi, tapi yang dia lihat cuma sekilas-sekilas, karena
konsentrasinya terfokus dalam melacak mengapa Zaki sudah beberapa hari ini
selalu pulang terlambat. Riri kembali teringat akan pembicaraan dengan Ratasya
tentang pengalaman buruknya di pernikahan sebelumnya dengan Sandy yang telah
mengkhianatinya dengan berselingkuh. Ratasya menyebutkan tanda-tandanya,
diantaranya adalah tidak bisa dihubungi, sering lembur, dan ada bau-bau lain di
bajunya.
Dan ketika lampu mobil membias di kaca,
Riri tidak menunggu sampai Zaki turun dari mobil. Dia langsung menyambut Zaki.
Bahkan sampai membukakan pintu untuk Zaki. Zaki sampai heran melihat Riri yang
sedemikian semangatnya menantinya pulang. Zaki jadi senang, padahal dia tidak
tau kalau Riri sebetulnya sedang meneliti dirinya. Apakah ada bekas lipstik di
bibir Zaki, atau di baju Zaki? Riri sengaja memeluk Zaki, apakah ada parfum
perempuan lain di baju Zaki? Dan Zaki yang kelihatan lelah membiarkan dirinya
dipeluk oleh Riri.
Riri jadi merasa menyesal, apalagi
ketika Zaki bilang kalau dia lapar, seharian tidak sempat makan. Riri langsung
menghangatkan semua makanan. Ketika menemani Zaki makan malam, Riri akhirnya
bertanya, sebetulnya apa sih yang membuat Zaki sampai berlama-lama di kantor?
Zaki berusaha menjelaskan kembali, ada permasalahan di kantor yang membuatnya
harus bertanggung jawab. Dia tidak bisa menceritakan secara detail, tapi Zaki
berjanji, minggu depan semua akan kembali normal lagi. Riri lega.
Malamnya mereka berdua tidur sambil
saling berhadapan dan berpegangan tangan. Riri meminta Zaki berjanji, bahwa
apapun yang terjadi, Zaki tidak akan membohongi dirinya. Zaki berjanji. Dan
Riri juga berjanji, bahwa dia tidak akan pernah lagi mencurigai Zaki. Lalu Riri
tertidur dengan nyenyak. Tapi sekarang giliran Zaki yang resah. Zaki resah
karena kali ini dia yang bersalah pada Riri. Ada yang tidak dia ceritakan pada
Riri. Tapi bukan tentang perselingkuhan. Masalah ini adalah masalah pekerjaan
Zaki, karena sebetulnya Zaki sudah di PHK. Belakangan terakhir, yang membuat
Zaki sampai harus pulang malam, adalah karena dia sedang mengikuti Jamal, si
pengacara suami Ratasya, yang menjanjikan akan memberikan pekerjaan untuk
dirinya.Bukannya dapat pekerjaan, Zaki malah disuruh menemani Silvy, pacar
gelap Jamal yang juga merupakan sekretaris Jamal. Jamal sengaja memasang Zaki
untuk menjadi alibi supaya Ratasya tidak curiga.
Zaki sebetulnya tak mau menjadi bemper
Jamal. Tapi dia tak ingin membuat Riri gelisah, dan utamanya, dia tak ingin Pak
Said, bapak mertuanya, tahu kalau dia jobless. Harga dirinya bisa ngedrop kalau
mertua yang selalu meremehkan dirinya ini tau bahwa menantu yang selama ini
selalu diremehkannya ini benar-benar tidak bisa menafkahi putri kesayangannya. Zaki
akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan urusan pekerjaan ini dengan Jamal.
Jadi besoknya, yang dilakukan oleh Zaki pertama kali adalah menghampiri Jamal
dan menyatakan kalau dia tidak sudi lagi menjalani pekerjaan yang tidak jelas
seperti ini. Diluar dugaan, Jamal malah membujuk Zaki agar tidak berhenti. Dia
malah menyuruh Zaki untuk bekerja di kantor saja, asal tetap bekerja untuknya.
Zaki jadi tidak enak.
Sekarang Amar sudah siuman, dan Dinda lah
yang pertama kali dia lihat. Amar langsung menyampaikan perasaannya. Dia ingin
menceraikan Dinda. Dinda shock sekali. Berbagai perasaan berkecamuk sekarang.
Antara marah, sedih, kecewa, tapi marah yang lebih banyak. Dia tak habis pikir,
kenapa dalam kondisi yang sakit seperti ini, Amar tidak memikirkan perasaannya,
bahwa dia mencintai dan menerima Amar apa adanya.
Dalam kesedihan ini, tiba-tiba Dinda
melihat di dalam tas Selia ada sebuah alat kontrasepsi, dan disitu ada tanda
positif. Dinda kaget, dia langsung memburu Selia dan menanyakan pada Selia.
Dinda tidak tahu, kalau Selia sengaja mengambil alat kontrasepsi yang
menunjukkan positif, agar bisa dia gunakan untuk memaksa Dika untuk
menikahinya. Tapi karena sudah kepalang, Dinda sudah lebih dulu menemukannya,
dan dia ingin melindungi Dika dari amarah Dinda, maka Selia pun mengatakan pada
Dinda bahwa Amar lah yang menghamilinya.Dinda jadi sangat terkejut. Dia sampai
tak mampu lagi berkata-kata. Segala teori muncul di kepalanya.
Sementara itu, Riri tiba-tiba menerima
foto yang dikirimkan oleh Tia dari Hotel tempatnya bekerja. Di dalam foto itu
ada Zaki yang sedang dirangkul oleh Silvy. Betapa terkejutnya Riri. Tia bahkan
mengatakan bahwa semua lelaki selingkuh, tidak terkecuali suami kamu. Sementara
itu, Ratasya yang kegirangan karena dia sudah terlambat datang bulan,
memberitahu Jamal tentang dugaan kehamilannya. Alangkah terkejutnya ketika
ternyata reaksi yang diberikan oleh Jamal sangat berbeda. Jamal malah marah dan
tidak mau kalau Ratasya hamil.
KESIMPULAN:
Dalam
setiap permasalahan yang sedang dialami pada keluarga masing-masing,akhirnya
dapat terselesaikan setelah ada saah satu pihak yang mengalah,semua
rahasia-rahasia dalam keluarga masing-masing bisa untuk diutarakan sampai
akhirnya tidak ada rahasia lagi didalam keluarga mereka.Dan akhirnya semua
pihak menerima dengan ikhlas semua yang telah terjadi ,dan berjanji untuk tidak ada rahasia lagi dalam rumah tangga. Kemudian
keadaan kembali damai dan bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar