Kamis, 29 Desember 2016

Seismonasti dan Niktinasti

LAPORAN
PRAKTIKUM IPA SD
SEISMONASTI DAN NIKTINASTI
A.    Masalah
1.    Bagaimana pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun tanaman putri malu? (Seismonasti)
2.    Bagaimana pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup? (Seismonasti)
3.    Bagaimana pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun tanaman putri malu? (Niktinasti)
B.     Tujuan
1.   Mendeskripsikan  pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun tanaman putri malu (gerak Seismonasti)
2.   Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup (Gerak Seismonasti)
3.   Mendeskripsikan pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun tanaman putri malu (Gerak Niktinasti)
C.    Alat dan Bahan
     Tanaman Putri Malu di dalam Pot (2 buah)
     Penggaris
     Stopwatch
     Alat Tulis

D.    Cara Kerja
1.    Seismonasti
     Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman putri malu, lembar kerja, alat tulis dan penggaris.
     Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas meja, melakukan sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun putri malu.
     Menghitung lamanya waktu penutupan daun dengan menggunakan stopwatch dan mencatatnya pada tabel 1.6
     Menghitung jumlah daun yang menutup dan mencatatnya pada tabel 1.7
2.    Niktinasti
     Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
     Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
     Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
     Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit).
     Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati (tidak menyentuh tanamannya).
     Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan membandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
     Mencatat hasil pengamatan pada tabel 1.8

E.     Dasar Teori
Setiap organisme mampu menerima rangsang yang disebut irritabilitas dan mampu pula menanggapi rangsang tersebut. Salah satu tanggapan yang umum adalah berupa gerak. Gerak berupa perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh. Gerak pada hewan mudah diamati, sedangkan gerak pada tumbuhan tidak mudah diamati.
Gerak pada tumbuhan dibagi atas tiga golongan, yaitu:
a.      Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak yang ditimbulkan oleh pengaruh perubahan kadar air. Contoh: gerak membuka pada kotak spora dan pecahnya kulit biji tanaman buah polong.
b.      Gerak Eksionom
Gerak eksionom adalah gerak yang dipengaruhi oleh rangsang dari luar. Ada 3 macam gerak eksionom:
·      Tropi (tropisme)
Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Gerak tropisme terjadi karena gerak tumbuh tumbuhan.

Jenis-jenis gerak tropisme antara lain:
1.        Fototropisme
Tropisme yang disebabkan oleh rangsangan cahaya disebut fototropisme atau dapat juga disebut heliotropisme karena rangsangan cahayanya adalah cahaya matahari. Bila cahaya yang datang dari atas tumbuhan, tumbuhan akan tumbuh tegak mengarah ke atas. Hal ini dapat diamati pada tumbuhan yang hidup di alam bebas.
Tanaman pot yang diletakkan di dalam ruangan dan mendapat cahaya dari samping, ujung batangnya akan tumbuh membengkok ke arah datangnya cahaya. Pada tumbuhan, bagian yang peka terhadap rangsangan adalah bagian ujung tunas. Bila gerak tersebut mengarah ke sumber rangsangan disebut fototropisme positif, misalnya gerak tumbuh ujung tunas ke arah cahaya. Sedangkan gerak yang menjauhi sumber rangsangan disebut fototropisme negatif, misalnya gerak tumbuh akar yang menjauhi cahaya.
2.        Geotropisme
Gerak yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif.
Contoh lain dari geotropisme adalah gerak tumbuh pada bunga kacang. Pada waktu bunga mekar, geraknya menjauhi pusat bumi, maka termasuk geotropisme negatif. Tetapi setelah terjadi pembuahan, gerak bunga kemudian ke bawah menuju tanah ke pusat bumi dan berkembang terus menjadi buah kacang tanah. Dengan demikian, terjadi perubahan gerak tumbuh pada bunga kacang tanah. Sebelum pembuahan adalah geotropisme negatif dan setelah pembuahan adalah geotropism positif. Pertumbuhan bunga ini dipengaruhi oleh peranan hormon pertumbuhan.
3.        Hidrotropisme
Gerak tropisme yang lainnya adalah gerak hidrotropisme yaitu gerak tumbuh akar yang dipengaruhi oleh ketersediaan air tanah. Biasanya akar tumbuh lurus ke arah bawah untuk memperoleh air dari dalam tanah. Akan tetapi, jika pada arah ini tidak terdapat cukup air, maka akar akan tumbuh membelok ke arah yang cukup air. Dengan demikian, arah pertumbuhan mungkin tidak searah dengan gaya tarik bumi. Gerak akar menuju sumber air disebut hidrotropisme positif.
4.        Tigmotropisme
Tanaman anggur mempunyai sulur yang membelit pada dahan lain. bisa juga, sulur tersebut membelit pada benda yang disentuhnya, misalnya ajir. Gerak tumbuh karena rangsangan sentuhan tersebut disebut tigmotropisme. Atau dapat juga disebut haptotropisme, berasal dari kata thigma yang berarti singgungan atau hapto yang berarti sentuhan.
Bagaimana sulur dapat tumbuh membelit ajir? Pada sisi sulur yang menyentuh ajir, pertumbuhan sel-selnya melambat sehingga bagian tersebut lebih pendek dari pada sisi sulur yang tidak menyentuh ajir. Akibatnya, sulur tumbuh melengkung ke arah ajir dan mengelilingi ajir. Dengan demikian sulur akan membelit ajir atau pohon lain yang disentuhnya.
5.        Termotropisme
Termotropisme yaitu bila suatu bagian atau organ tumbuhan bergerak ke arah sumber panas atau sebaliknya (menjauhi).
6.        Reotropisme
Tumbuhan yang hidup di dalam perairan yang mengalir, seperti sungai berarus deras, aliran air mempengaruhi arah gerak tumbuh sehingga geraknya digolongkan sebagai gerak reotropisme.
·      Nasti
Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.


Macam-macam gerak nasti:
1.        Fotonasti
Bunga pukul empat akan mekar pada sore hari karena rangsangan cahaya matahari pada saat itu. Arah mekarnya bunga tersebut tidak dipengaruhi oleh arah datangnya cahaya matahari yang datang dari arah barat. Gerak seperti ini disebut gerak nasti. Gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya matahari seperti pada bungan pukul empat disebut fotonasti.
2.        Termonasti
Termonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu. Seperti yang terjadi pada bunga tulip, terbukanya (mekarnya) bunga tulip terjadi pada hari-hari hangat yaitu pada musim semi.
3.        Tigmonasti
Apabila daun tumbuhan putri malu disentuh, terutama daunnya disentuh pelan-pelan, maka daun akan bergerak menutup seperti layu. Dalam waktu tertentu setelah sentuhan daun akan kembali normal. Bila sentuhan diperkeras maka gejala seperti layu bertambah banyak, demikian pula waktu pemulihannya akan semakin lama. Daerah sentuhan yang paling peka adalah di daun atau sendi daun.
Arah penutupan daun tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerak ini disebut nasti. Nasti yang terjadi karena sentuhan seperti pada putri malu disebut tigmonasti. Gerak menutupnya daun putri malu terjadi karena adanya perubahan tekanan turgor pada tangkai daunnya. Sepertiyang telah diketahui bahwa di dalam sel-sel terdapat cairan sel sehingga ada tekanan turgor. Di dalam daun, tangkai, dan batang terdapat suatu zatyang dapat mengalir dari tempat sentuhan ke tempat lain yang menyebabkan perubahan tekanan turgor. Oleh karena itu, begitu daun atau batang disentuh, maka terjadi kehilangan tekanan turgor dan terjadi gerakyang akibatnya terlihat seperti layu. Tekanan turgor akan pulih kembali beberapa saat kemudian setelah sel-selnya terisi cairan lagi.
4.        Niktinasi
Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh niktinasti adalah pada daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang melipat kebawah pada saat malam hari.
5.        Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun putri malu dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Dengan jenis sentuhan yang berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika disentuh secara halus, daun putri malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal daun sampai ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan sedang, daun langsung menutup dari pangkal daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung. Sedangkan jika disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung menutup sekaligus.
6.        Nasti Kompleks
Nasti kompleks (rangsang tidak hanya satu). Contoh: gerak membuka dan menutupnya sel-sel penutup stomata = rangsang berupa cahaya, suhu, air, dan zat kimia
·      Taksis
Taksis yaitu gerak berpindah seluruh tubuh tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang. Seperti bentuk tropisme, terdapat taksis positif dan negatif. Gerak taksis umumnya terjadi pada tumbuhan tingkat rendah. Macam-macam gerak taksis:
1.        Fototaksis
Taksis yang disebabkan oleh rangsangan cahaya disebut fototaksis. Gerak fototaksis terjadi pada ganggang hijau Chlamydomonas yang langsung menuju cahaya yang intensitasnya sedang. Tetapi bila intensitas cahaya meningkat, maka akan tercapai batas tertentu dimana justru Chlamydomonas dengan tiba-tiba akan berbalik arah dan berenang menjauhi cahaya. Dengan demikian terjadi perubahan yang semula gerak fototaksis positif kemudian menjadi gerak fototaksis negatif. Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan intensitas cahaya, yaitu tumbuhan akan mendekati cahaya sebelum melebihi batas toleransinya dan akan menjauhi bila telah melebihi batas toleransinya. Selain ganggang hijau, gerak ini juga terjadi pada Euglena dan jamur Pilobolus.
2.        Kemotaksis
Selain sinar ada pula zat lain yang mampu berfungsi sebagai rangsang gerak taksis. Bakteri oksigen pada umumnya bergerak ke tempat-tempat yang menghasilkan atau banyak mengandung oksigen. Contoh gerak taksis terjadi juga pada sel gamet tumbuhan lumut. Spermatozoid pada arkegonium juga bergerak karena tertarik oleh sukrosa atau asam malat. Pergerakan ini terjadi karena adanya zat kimia pada sel gamet betina. Taksis yang disebabkan oleh zat kimia seperti ini disebut kemotaksis. Dalam pertumbuhannya, tumbuhan seringkali mengalami gangguan dari berbagai patogen penyebab penyakit baik dari kelompok jamur, bakteri, virus, nematoda, dan mikoplasma.
c.       Gerak Endonom
Gerak endonom yaitu gerak yang belum/tidak diketahui sebabnya. Karena belum diketahui sebabnya ada yang menduga tumbuhan itu sendiri yang menggerakkannya. Gerak endonom dikenal dengan istilah gerak otonom, misalnya aliran plasma sel.



F.     Tabel Pengamatan
Tabel 1.6
Pengaruh Sentuhan Daun Terhadap Lamanya Penutupan Daun
No
Jenis Rangsangan Sentuhan
Reaksi Daun Putri Malu
Lamanya Penutupan Daun (detik)
1
Halus
Mengatup = 00:00:09:13
 Membuka kembali = 00:03:28:37
2
Agak Kasar
 Mengatup = 00:00:07.47
Membuka kembali = 00:06:31:15
3
Kasar
Mengatup = 00:00:04:09
Membuka kembali = 00:07:42:39

Tabel 1.7
Pengaruh Sentuhan Daun Terhadap Jumlah Daun yang Menutup
No
Jenis Rangsangan Sentuhan
Jumlah Daun yang Menutup
Keterangan
1
Halus
2
Daun menutup tidak sempurna secara perlahan dari pangkal daun ke ujung, namun hanya anak daun di ujung saja yang mengatup.
2
Agak Kasar
4
Daun mengatup agak rapat
dari pangkal ke ujung daun.
3
Kasar
4
Daun dan tangkai menutup sempurna/rapat dari pangkal daun ke ujung daun.

Tabel 1.8
Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Reaksi Daun Tanaman Putri Malu
(Gerak Niktinasti)
No
Perlakuan
Reaksi Daun Putri Malu
Mula - Mula
30 Menit Kemudian
1
Disimpan di tempat terang
Daun terbuka
Daun tetap terbuka
2
Ditutup dengan penutup kedap cahaya
Daun terbuka
Daun mengatup

G.    Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan
Ø  Pertanyaan (Seismonasti)
1.         (Lihat tabel 1.6) Apakah ada pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun (deskripsikan pengaruh jenis sentuhan halus, agak kasar, kasar terhadap lamanya penutupan). Jika ada pengaruh, jelaskan mengapa terjadi hal yang demikian?
2.         (Lihat Tabel 1.7) Apakah ada pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup (deskripsikan pengaruh jenis sentuhan halus, agak kasar dan kasar terhadap jumlah daun yang menutup). Jika ada pengaruh, jelaskan mengapa terjadi hal yang demikian?

Ø  Jawaban Pertanyaan (Seismonasti)
1.       Terjadi perubahan terhadap lamanya penutupan daun karena pengaruh jenis sentuhan. Sentuhan halus yang diberikan kepada pohon putri malu akan mengakibatkan daun putri malu menutup/mengatup sedikit dan tidak terlalu rapat, kemudian apabila pohon putri malu diberikan sentuhan agak kasar maka daun putri malu menutup/mengatup lebih rapat dan sedikit lebih cepat, dan apabila putri malu diberikan sentuhan kasar maka daun dan tangkai akan menutup dengan cepat (daunnya langsung menutup rapat).
Pada saat bagian tumbuhan putri malu disentuh, terjadi aliran air menjauhi daerah sentuhan. Adanya aliran air tersebut menyebabkan kadar air sel-sel motor di daerah sentuhan berkurang, sehingga tekanan turgornya mengecil. Juga disebabkan karena hilangnya turgor dalam sel-sel pulvinus. Pulvinus adalah organ penggerak khusus yang berada di tulang daun. Pada sentuhan dengan panggaris pada bagian ujung ibu tangkai daun memiliki daerah penutupan yang paling luas. 
2.      Terjadi perubahan terhadap jumlah daun putri malu yang menutup karena pengaruh jenis sentuhan. Jumlah daun putri malu yang menutup karena sentuhan kasar lebih banyak daripada jumlah daun yang menutup karena sentuhan halus. Hal ini terjadi karena perubahan tekanan turgor lebih kecil, sehingga jumlah daun yang menutup lebih banyak dan tertutup lebih cepat.

Ø  Pertanyaan (Niktinasti)
1.         (Lihat Tabel 1.8) Apakah dengan perlakuan di tempat terang ada perubahan terhadap daun putri malu, jika ada mengapa terjadi demikian? Jika tidak ada perubahan, jelaskan mengapa terjadi demikian?
2.         (Lihat Tabel 1.8) Apakah dengan perlakuan ditutup dengan penutup kedap cahaya ada perubahan terhadap daun putri malu, jika ada jelaskan mengapa terjadi hal tersebut? Jika tidak ada perubahan, jelaskan mengapa terjadi hal demikian?
Ø  Jawaban Pertanyaan (Niktinasti)
1.         Tidak ada perubahan terhadap daun putri malu jika diletakkan di tempat terang. Putri malu yang disimpan di tempat yang terang maka daunnya akan tetap terbuka. Di tempat terang, daun putri malu tetap membuka karena daun putri malu masih mendapat energi dari cahaya matahari, sehingga tidak terjadi perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.
2.         Terjadi perubahan terhadap daun putri malu saat ditutup dengan penutup kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, mula-mula daun putri malu tetap terbuka, setelah  ½ jam penutupnya dibuka maka akan terlihat daun putri malu akan menutup.
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.

H.    Daftar Pustaka
Novel, Sinta Sasika. 2012. Superlengkap Biologi SMP. Jakarta: Gagas Media.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar