Kamis, 29 Desember 2016

Landasan dan Objek Pendidikan



LANDASAN DAN OBJEK PENDIDIKAN BESERTA PENGERTIANNYA MENURUT BEBERAPA AHLI

A.      Macam-macam Landasan Pendidikan
  1. Landasan Filosofis.
Landasan filosofis adalah landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat. Kata filsafat (philosophy) bersumber dari bahasaYunani, philein berarti mencintai, dan sophos atau sophis berarti hikmah, arif, atau bijaksana. Filsafat menelaah sesuatu secara radikal, menyeluruh dan konseptual yang menghasilkan konsepsi-kosnsepsi mengenai kehidupan dan dunia. Konsepsi-konsepsi filosofis tentang kehidupan manusia dan dunianya pada umumnya  bersumber dari dua faktor, yaitu:
·         Religi dan etika yang bertumpu pada keyakinan.
·         Ilmu pengetahuan yang mengandalkan penalaran. Filsafat berada diantara keduanya: Kawasannya seluas religi, namun lebih dekat dengan ilmu pengetahuan karena filsafat timbul dari keraguan dan mengandalkan akal manusia.

Peranan filsafat dalam bidang pendidikan tersebut berkaitan dengan hasil kajian antara lain tentang:
  1. Keberadaan dan kedudukan manusia sebagai mahluk di dunia ini, seperti yang disimpulkan sebagai zoon politicon, homo sapiens, dan sebagainya.
  2. Masyarakat dan kebudayaannya.
  3. Keterbatasan manusia sebagai mahluk hidup yang banyak menghadapi tantangan.
  4. Perlunya landasan pemikiran dalam pekerjaan pendidikan, utamanya filsafat pendidikan.
Hasil-hasil kajian filsafat tersebut, utamanya tentang konsepsi manusia dan dunianya, sangat besar pengaruhnya terhadap pendidikan. Beberapa aliran filsafat yaitu sebagai berikut:
·         Naturalisme merupakan aliran filsafat yang menganggap segala kenyataan yang bisa ditangkap oleh panca indera sebagai kebenaran yang sebenarnya. Aliran ini biasa pula diberi nama yang berbeda sesuai dengan variasi penekanan konsepsinya tentang manusia dan dunianya.
·         Idealisme menegaskan bahwa hakikat kenyataan adalah ide sebagai gagasan kejiwaan. Apa yang dianggap kebenaran realitas hanyalah bayangan atau refleksi dari ide sebagai kebenaran bersifat spiritual atau mental. Ide sebagai gagasan kejiwaan itulah sebagai kebenaran atau nilai sejati yang absolut dan abadi.
·         Pragmatisme merupakan aliran filsafat yang mengemukakan bahwa segala sesuatu harus dinilai dari segi nilai kegunaan praktis, dengan kata lain, paham ini menyatakan yang berfaedah itu harus benar, atau ukuran kebenaran didasarkan pada kemanfaatan dari sesuatu itu harus benar. Atau ukuran kebenaran didasarkan kepada kemanfaatan dari sesuatu itu kepada manusia. Progresivisme menentang pendidikan tradisionalis serta mengembangkan teori pendidikan dengan prinsip-prinsip antara lain:
  1. Anak harus bebas agar dapat berkembang wajar.
  2. Menumbuhkan minat melalui pengalaman langsung untuk merangsang belajar.
  3. Guru harus menjadi peneliti dan pembimbing kegiatan belajar.
  4. Harus ada kerja sama sekolah dan rumah.
  5. Sekolah progresif harus merupakan suatu laboratorium untuk melakukan eksperimentasi.
  1. Landasan Sosiologis
a.      Pengertian tentang landasan sosiologi
Dimana suatu proses interaksi antar dua individu, bahkan dua generasi dan memungkinkan generasi muda untuk mengembangkan diri.
Masyarakat sebagai kesatuan hidup memiliki ciri utama antara lain:
  • Adanya interaksi antar warga-warganya
  • Pola tingkah laku yang diatur adat istiadat, hukum dan norma yang berlaku
  • Adanya rasa identitas yang mengikat pada warganya.
Sehingga melahirkan cabang-cabang sosiologi antara lain sosiologi pendidikan dan ruang lingkup yang di pelajari antara lain:
1)     Hubungan pendidikan dengan aspek masyarakat lain yang mempelajari:
  • Fungsi pendidikan dalam memelihara dan mendorong proses sosial dan perubahan kebudayaan
  • Hubungan sistem pendidikan dan proses kontrol sosial dengan sistem kekuasaan lain
  • Fungsi pendidikan Fungsional pendidikan formal yang mencakup hubungan dengan ras, kebudayaam dan kelompok-kelompok dalam masyarakat
2)      Hubungan kemanusiaan di sekolah yang meliputi :
  • Sifat  kebudayaan dalam sekolah yang khusus dan berbeda dengan kebudayaan di luar sekolah
  • Pola interaksi dan struktur masyarakat sekolah
3)      Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya yang mempelajari:
  • Peranan sosial guru
  • Sifat  kepribadian guru
  • Pengaruh kepribadian guru terhadap tingkah laju siswa
  • Fungsi sosial sekolah pada sosialisasi anak-anak
4)      Sekolah dalam komunitas mempelajari pola interaksi antara sekolah dalam komunitasnya yang meliputi :
  • Pelukisan komunitas sekolah seperti tampaknya dalam organisasi sekolah
  • Analisis tentang proses pendidikan seperti tampak pada kaum sosial tak terpelajar
  • Hubungan antara sekolah dan komunitas dalam fungsi pendidikannya
  • Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam organisasi sekolah
  1. Landasan Kultural
a.       Pengertian tentang Landasan Kultural
Kebudayaan sebagai gagasan dan karya manusia beserta hasil budi dan karya itu akan selalu terkait dengan pendidikan dan dalam belajar arti luas dapat berwujud:
  • Ideal seperti ide, gagasan, nilai dan sebagainya.
  • Kegiatan yang berpola dari manusia dalam masyarakat, dan
  • Fisik yakni benda hasil karya manusia
b.      Kebudayaan Nasional sebagai Landasan Sistem Pendidikan Nasional
Seperti yang di kemukakan sisdiknas, yaitu pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia, dimana kehidupan  masyarakat Indonesia yang majemuk dan kaya akan kebudayaannya. Oleh karena itu, kebudayaan nasional haruslah dipandang dalam latar perkembangan yang dinamis, seiring dengan semakin kukuhnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sesuai dengan asas Bhinneka Tunggal Ika.

  1. Landasan Psikologis
a.       Pengertian Landasan Psikologis
Pemahaman peserta didik utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan, merupakan faktor keberhasilan untuk pendidikan. Dalam maksud itu, Psikologi menyediakan sejumlah informasi/kebutuhan tentang kehidupan pribadi manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi.
b.      Perkembangan peserta didik sebagai landasan psikologis
Salah satu aspek dari pengembangan manusia seutuhnya adalah yang berkaitan dengan perkembangan kepribadian, utamanya agar dapat diwujudkan kepribadian yang mantap dan mandiri. Meskipun terdapat variasi pendapat, namun dapat dikemukakan beberapa prinsip umum kepribadian. Disebut sebagai prinsip prinsip umum karena prinsip tersebut dikemukakan dengan variasi tertentu dalam berbagai teori kepribadian dan prinsip itu akan tampak bervariasi pada kepribadian manusia tertentu (sebab: kepribadian itu unik)

  1. Landasan Ilmiah dan Teknologis
·         Pengertian tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Terdapat beberapa istilah yang perlu dikaji agar jelas makna dan kedudukan masing-masing yakni pengetahuan, ilmu pengetahuan, teknologi. Pengetahuan (knowledge) adalah segala sesuatu yang diperoleh melalui berbagai cara pengindraan terhadap fakta, penalaran (rasio), intuisi, dan wahyu.
  • Perkembangan Iptek sebagai Landasan Ilmiah
Iptek merupakan salah satu hasil dari usaha manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik yang telah dimulai pada permulaan kehidupan manusia. Bukti historis menunjukkan bahwa usaha mula bidang keilmuan yang tercatat adalah oleh bangsa Mesir purba, dimana banjir tahunan sungai Nil menyebabkan berkembangnya sistem almanak, geometri dan kegiatan survey.

B.    Objek Pendidikan
Dalam studi ilmiah, dikenal adanya dua macam objek, yaitu objek formal dan objek material. Sasaran objek formal adalah sistem, teori dan praktek pendidikan yang ada sekarang dan berlangsung pada berbagai masyarakat/bangsa. Sedangkan objek material pendidikan adalah masalah atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan yang mencakup permasalahan yang sangat luas, masalah hidup dan tingkah laku kehidupan manusia. Masalah-masalah yang berkaitan dengan bagaimana orang tua/generasi tua mempersiapkan anak/generasi mudanya agar nantinya mampu melaksanakan tugas-tugas hidup dan mengembangkan kehidupannya di masa yang akan datang atau dengan singkat proses pendewasaan anak.
Diantara objek tersebut ialah :
  1. Perbuatan mendidik itu sendiri
  2. Anak didik
  3. Dasar dan tujuan pendidikan
  4. Pendidik
  5. Materi pendidikan
  6. Metode pendidikan
  7. Alat-alat pendidikan
  8. Lingkungan sekitar
C.      Pengertian Pendidikan
Adapun pengertian pendidikan menurut pakar dibidangnya antara lain:
1.    Prof. Dr. John Dewey
Menurutnya pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan.
2.    M.J. Langeveld
Pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa kearah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan juga diartikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan tanggung jawab.
3.    Driyarkara
Pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf yang insani.
4.    Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Pendidikan yaitu sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya.
5.    Ki Hajar Dewantara
Menurutnya pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya.
6.    Ensiklopedi Pendidikan Indonesia
Menjelaskan mengenai pendidikan, yaitu sebagai proses membimbing manusia atau anak didik dari kegelapan, ketidaktahuan, kebodohan, dan kecerdasan pengetahuan.
7. UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 
                   Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik,  pengendalian diri, berakhlak mulia, kecerdasan,dan keterampilan yang diperlukan oleh dirinya dan masyarakat.
Dari beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan ialah bimbingan yang diberikan kepada anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya untuk mencapai tingkat kedewasaan dan bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan, membentuk karakter diri, dan mengarahkan anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Pendidikan juga bisa diartikan sebagai usaha sadar yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik dalam belajar melalui suatu kegiatan pengajaran, bimbingan dan latihan demi peranannya dimasa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar