Jumat, 30 Desember 2016

Perbedaan Etika dengan Etiket



PERBEDAAN ETIKA DENGAN ETIKET

            Guru mempunyai peranan strategis dalam upaya peningkatan mutu, relevansi dan efisiensi pembelajaran. Oleh karena itu, peningkatan profesionalisme seorang guru merupakan kebuutuhan yang tidak dapat dielakan. Hal ini mengingat banyaknya tuntutan dan harapan masyarakat terhadap perubahan dalam system pembelajaran. Sejalan dengan hal itu, tuntutan peningkatan kemampuan guru semakin besar. Dalam kondisi demikian, seorang guru harus mampu meningkatkan mutu serta kemampuan untuk membina moral dan suri teladan bagi peserta didiknya. Masalah guru merupakan topic yang tidak habis-habisnya menjadi buah bibir masyarakat. Bahkan, dalam forum ilmiah pun masalah itu menjadi bahan perdebatan. Ini merupakan indikasi bahwa di benak guru ada beberapa masalah yang perlu dipecahkan dalam menjalankan tugas sebagai pengajar. Apalagi peran guru merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan peserta didik dalam melakukan transformasi ilmu serta internalisasi etika dan moral.
            Secara filosofis, konsepsi etika dapat dipahami dengan cara pandang refleksi kritis atas norma dan moralitas lebih dikonotasikan sebagai upaya manusia dalam penilaian etika perilaku yang bersifat filosofis sesuai dengan dinamika perkembangan fenomena perubahan yang bersifat mendasar tentang kehidupan pergaulan antarmanusia dan terhadap lingkungannya. Sedangkan refleksi aplikasi atas norma moralitas lebih ditunjukkan pada bagaimana menerapkan dan mensosialisasikan ke dalam kehidupan dan pergaulan antarmanusia dan lingkungan yang bersifat dinamis dan cenderung mengalami perubahan. Jika perilaku kita diterima dan menguntungkan bagi banyak pihak, maka hal itu dinilai sebagai perilaku etis karena mendatangkan manfaat positif dan keuntungan bagi semua pihak. Sebaliknya, manakala perilaku kita merugikan banyak pihak, maka pasti akan ditolak karena merugikan masyarakat, dan karena itu perilaku ini dinilai sebagai tidak etis dilakukan. Oleh karenanya aturan etika merupakan pedoman bagi perilaku moral di dalam masyarakat.
1.    Etika
·      Memberi norma tentang perbuatan itu sendiri, misalnya mengambil milik orang lain tanpa ijin itu merupakan perbuatan yang dilarang.
·      Selalu berlaku, baik ada saksi maupun tidak ada saksi dan tidak tergantung ada/tidak ada orang lain, misalnya larangan mencuri selalu berlaku.
·      Labih absolut lagi dalam kehidupan manusia jangan berdusta, membunuh, mencuri, dan lain-lain itu merupakan suatu prinsip dalam hidup.
·      Menyangkut luar-dalam (integritas), misalnya dalam hati, kata, tindakan harus sama.

Tujuan Utama Etika dalam Kehidupan Manusia :
·      Mampu menjaga mutu profesi
·      Melaksanakan profesi perawat dengan sebaik-baiknya
·      Mempunyai wawasan kemanusiaan

Tujuan Pendidikan Etika dalam Kehidupan :
·      Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang penting untuk dasar praktik kerja secara professional
·      Memberi kesempatan pada peserta didik menerapkan ilmu dan prinsip etika dalam praktik dan situasi nyata

2.    Etiket
·      Merupakan tata cara dalam kehidupan manusia yang harus dilaksanakan atau dilakukan melalui suatu tindakan/perbuatan, misalnya memberikan sesuatu kepada orang lain harus dengan menggunakan tangan kanan
·      Etiket merupakan tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia
·      Hanya berlaku dalam pergaulan; bila tidak ada orang, tidak berlaku, misalnya meletakkan kaki di atas meja, jika tidak ada orang lain misalnya, tidak melanggar etiket
·      Bersifat relative; misalnya sopan dalam salah satu budaya bisa dianggap tidak sopan dalam budaya lain, seperti makan dengan tangan, bersendawa, flatus merupakan suatu sikap yang tidak sopan
·      Lahiriahnya saja, misalnya orang dapat bersifat munafik. Orang etis tidak munafik.

            Etiket diartikan juga sopan santun, tata cara bergaul, tata karma, tingkah laku yang baik. Etiket atau adat merupakan sesuatu yang dikenal, diketahui, diulang,serta menjadi suatu kebiasaan di dalam masyarakat, berupa kata-kata atau perbuatan yang nyata.
            Etiket dasarnya adalah kepantasan, kebiasaan, atau kepatutan dalam pergaulan di masyarakat (baik dan benar) tercakup dalam istilah 3D seperti berikut.
·    Baik dan benar disandang.
·    Baik dan benar dipandang.
·    Baik dan benar didengar.
            Etiket ditujukan kepada sikap lahiriah saja. Tujuannya manusia sebagai makhluk social, bukan sebagai pribadi. Bersifat relative, sesuai daerah.
            Fungsi etika dan etiket adalah sebagai sarana manusia mengembangkan diri menjadi lebih sempurna, dapat menentukan bagaimana dapat hidup dan bertindak, bertanggungjawab kepada Tuhan sebagai zat pencipta, masyarakat, lembaga, dan profesi.



DAFTAR PUSTAKA
Hosnan, M. 2016. Etika Profesi Pendidik. Bogor: Ghalia Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar