LAPORAN
PRAKTIKUM IPA SD
KOMPONEN PENYUSUN EKOSISTEM
A.
Masalah
Bagaimana komponen penyusun
ekosistem?
B.
Tujuan
Mengidentifikasi komponen penyusun ekosistem buatan
C.
Alat dan Bahan
1.
Seperangkat
alat tulis
2.
Lingkungan
sekitar
D.
Cara Kerja
1.
Memilih
satu jenis ekosistem buatan yang ada di sekitar tempat tinggal (sawah)
2.
Mengamati
dan menuliskan pada tabel 1.1 komponen-komponen abiotiknya, kemudian menjawab
pertanyaan.
3.
Mengamati dan menuliskan pada tabel 1.2
komponen-komponen biotiknya, kemudian menjawab pertanyaan.
4.
Membuat
rantai makanan pada ekosistem tersebut.
5.
Membuat
jaring-jaring makanan pada ekosistem.
6.
Membuat
piramida energi pada ekosistem tersebut.
E. Dasar
Teori
1. Hubungan
Saling Ketergantungan Antara Komponen-komponen Ekosistem
a) Pengertian
Ekosistem
Ekosistem adalah
suatu kesatuan lingkungan hidup dan tempat berlangsungnya hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
b) Komponen-komponen
Ekosistem
1)
Lingkungan
Biotik
Biotik
adalah makhluk hidup. Lingkungan biotik suatu makhluk hidup adalah seluruh
makhluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda yang
hidup di tempat yang sama. Komponen biotik terdiri dari:
·
Produsen
Produsen atau penghasil
adalah organisme yang dapat menghasilkan dan membuat makanannya sendiri
(autotrof), contohnya padi.
·
Konsumen
Konsumen atau pemakai
adalah organisme yang tidak dapat menghasilkan dan membuat makanan sendiri.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
- Herbivora (konsumen tingkat I), yaitu
makhluk hidup yang makan tumbuh-tumbuhan. Contoh: belalang, tikus, kambing,
kelinci, dan sapi.
-
Karnivora
(konsumen tingkat II), yaitu makhluk hidup yang suka makan daging hewan
lainnya. Contoh: harimau, ular dan singa.
-
Omnivora
(konsumen tingkat III), yaitu makhluk hidup yang suka makan tumbuh-tumbuhan dan
daging hewan lainnya. Contoh: manusia dan beruang.
·
Pengurai
Pengurai atau
dekomposer merupakan jasad renik atau mikroorganisme yang menguraikan sisa-sisa
makhluk hidup yang telah mati dan membusuk, contoh pengurai: bakteri dan jamur.
Pengurai ini sangat berperan dalam kehidupan manusia dan kebersihan lingkungan.
2)
Lingkungan
Abiotik
Abiotik
adalah bukan makhluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik merupakan
komponen fisik dan kimia tempat hidup makhluk hidup. Contoh komponen abiotik
antara lain suhu, cahaya, air, kelembapan, udara, garam-garam mineral, dan
tanah.
c) Macam-macam
Ekosistem
ü Berdasarkan proses terbentuknya,
ekosistem dibedakan atas:
1)
Ekosistem
alami: ekosistem yang terbentuk secara alamiah tanpa campur tangan manusia.
Contoh: rawa, sungai, laut.
2)
Ekosistem
buatan: ekosistem yang terjadi dengan bantuan campur tangan manusia. Contoh:
danau, waduk, sawah, ladang.
ü Berdasarkan habitatnya, ekosistem
dibedakan menjadi:
1) Ekosistem daratan: ekosistem yang
lingkungan fisiknya berupa daratan. Contoh: hutan, padang rumput, semak belukar,
ekosistem tegalan.
2) Ekosistem perairan: ekosistem yang
lingkungan fisiknya berupa perairan. Contoh: ekosistem air tawar, ekosistem air
laut.
d) Organisasi
Biotik dalam Ekosistem
Tingkat
organisasi makhluk hidup sesuai dengan tujuan ekologi, terdiri dari:
· Individu: sebutan pada setiap makhluk hidup tunggal. Contoh: sebuah pohon padi, seekor
semut, seekor ular.
· Populasi: kumpulan
dari individu yang sejenis atau spesies yang sama dan menghuni areal tertentu. Contoh: populasi tikus,
populasi cacing.
· Komunitas: seluruh populasi yang
berinteraksi dan menempati suatu habitat.
· Ekosistem: suatu kesatuan fungsional
antara komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik (lingkungan).
· Bioma:
sekelompok ekosistem daratan pada sebuah benua yang mempunyai struktur dan
ketampakan atau fisiognomi vegetasi yang sama.
· Biosfer: kesatuan ekosistem yang
berada di alam semesta.
2.
Interaksi Antar Komponen
Interaksi antar komponen ekologi
dapat merupakan interaksi antar organisme, antar populasi, dan antar komunitas.
1) Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu
bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu
berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu
dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi
antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat.
Interaksi antar organisme dapat dikategorikan sebagai berikut:
· Netralisme
Netralisme adalah hubungan tidak
saling mengganggu antar organisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak
menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak. Contohnya : antara capung
dan sapi.
· Predasi
Predasi adalah hubungan antara
mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa,
predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol
populasi mangsa. Contoh: burung hantu dengan tikus.
· Simbiosis Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antar organisme
yang berbeda spesies, saat yang satu diuntungkan dan yang satu dirugikan.
Contoh: Plasmodium dengan manusia, Taeniasaginata dengan sapi,
dan benalu dengan pohon inang.
· Simbiosis Komensalisme
Komensalisme merupakan hubungan antara
dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi
sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak
dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
· Simbiosis Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara
dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Contoh: bakteri Rhizobium yang
hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
2) Interaksi Antar populasi
Antara populasi yang satu dengan
populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung
dalam komunitasnya. Contoh interaksi antar populasi adalah sebagai berikut:
· Alelopati
Alelopati merupakan interaksi antar populasi,
bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi
lain. Contoh: di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain
karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme
istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa. Contoh: jamur Penicillium
sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri tertentu.
· Kompetisi
Kompetisi
merupakan interaksi antar populasi,
bila antar populasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan
untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh: persaingan antara populasi
kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
3) Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi
yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh: komunitas
sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme,
misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari
ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas
sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air
sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.
Interaksi antar komunitas cukup kompleks karena tidak hanya melibatkan
organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antar komunitas dapat
diamati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang
berbeda misalnya laut dan darat.
4) Interaksi Antar komponen Biotik
dengan Abiotik
Interaksi antara komponen biotik
dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antara organisme dengan
lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain
aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik,
keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan adanya interaksi-interaksi
tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan
untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem.
Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya
dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
5) Rantai
Makanan, Jaring-jaring Makanan, Piramida Ekologi, dan Aliran Energi
a) Rantai
Makanan
Rantai
makanan merupakan suatu peristiwa makan dan dimakan yang dilakukan oleh makhluk
hidup dengan melalui urut-urutan tertentu.
Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai
pokok, yaitu:
1)
Rantai pemangsa
Rantai pemangsa landasan utamanya adalah
tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang
bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang
memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa
karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3. Contoh:
2)
Rantai saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke
jasad pengurai. Contoh jasad pengurai: jamur dan bakteri.
3)
Rantai parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar
hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit: cacing,
bakteri, dan benalu.
b) Jaring-jaring
Makanan
Jaring-jaring makanan adalah sekumpulan rantai makanan yang
berhubungan satu sama lain secara kompleks.
c) Piramida
Ekologi
Struktur trofik dapat disusun secara
urut sesuai hubungan makan dan dimakan antar trofik yang secara umum
memperlihatkan bentuk kerucut atau piramida. Gambaran susunan antar trofik
dapat disusun berdasarkan kepadatan populasi, berat kering, maupun kemampuan
menyimpan energi pada tiap trofik yang disebut piramida ekologi. Piramida
ekologi ini berfungsi untuk menunjukkan gambaran perbandingan antar trofik pada
suatu ekosistem. Pada tingkat pertama ditempati produsen sebagai dasar dari
piramida ekologi, selanjutnya konsumen primer, sekunder, tersier sampai
konsumen puncak.
Gambar Piramida Ekologi
Dikenal ada tiga macam piramida
ekologi antara lain piramida jumlah, piramida biomassa dan piramida energi.
1) Piramida Jumlah
Piramida jumlah yaitu suatu piramida
yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu
ekosistem. Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme
piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama seperti
piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer, konsumen sekunder dan
konsumen tersier. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih
banyak daripada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah organisme
kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme
konsumen tersier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder.
Gambar Piramida
Jumlah
2) Piramida Biomassa
Piramida biomassa yaitu suatu
piramida yang menggambarkan berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat
trofik dalam suatu ekosistem. Biomassa adalah ukuran
berat materi hidup di waktu tertentu. Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik menunjukkan
berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik yang dinyatakan dalam
gram/m2. Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah
puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak efisien. Tetapi
piramida biomassa dapat berbentuk terbalik.
Gambar Piramida Biomassa
Misalnya di lautan terbuka
produsennya adalah fitoplankton mikroskopik, sedangkan konsumennya adalah
makhluk mikroskopik sampai makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus
biru melebihi produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki biomassa terendah
yang berarti jumlah individunya sedikit, dan umumnya individu karnivora pada
puncak piramida bertubuh besar.
3) Piramida Energi
Piramida energi adalah piramida yang
menggambarkan hilangnya energi pada saat perpindahan energi makanan di setiap
tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
Gambar Piramida Energi
Seringkali piramida biomassa tidak
selalu memberi informasi yang kita butuhkan tentang ekosistem tertentu. Lain
dengan Piramida energi yang dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam
waktu yang lama. Piramida energi mampu memberikan gambaran paling akurat
tentang aliran energi dalam ekosistem.
Pada piramida energi terjadi
penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat
trofik. Berkurangnya energi yang terjadi
di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut.
-
Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan
oleh tingkat trofik selanjutnya.
-
Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicernakan dan
dikeluarkan sebagai sampah.
-
Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari
tubuh organisme, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.
d) Aliran
Energi
Aliran
energi merupakan perpindahan energi dari sinar matahari ke produsen dan
langsung pada konsumen dilanjutkan ke rantai makanan maupun pada jaring-jaring
makanan. Namun, tidak semua energi dari sinar matahari dimanfaatkan oleh
makhluk hidup tetapi hanya sebagian saja dan lainnya dipantulkan kembali oleh
bumi ke atmosfer. Energi itu mengalami perpindahan berturut-turut yang diawali
dari matahari ke produsen terus menuju konsumen dan oleh konsumen energi
dimanfaatkan untuk beraktivitas kehidupan sehari-hari atau hilang menjadi panas.
F.
Tabel Pengamatan
Tabel 1.1 Komponen Abiotik Ekosistem
No
|
Nama Komponen
|
1
|
Tanah
|
2
|
Udara
|
3
|
Cahaya
matahari
|
4
|
Angin
|
5
|
Air
|
6
|
Batu
|
Tabel 1.2 Komponen Biotik Ekosistem
No
|
Nama Komponen
|
1
|
Padi
|
2
|
Burung
|
3
|
Ular
|
4
|
Hama
wereng
|
5
|
Tikus
|
6
|
Cacing
|
7
|
Rumput
ilalang
|
8
|
Belalang
|
9
|
Kodok
|
10
|
Ulat
|
11
|
Tanaman
kacang panjang
|
12
|
Tanaman
timun
|
13
|
Capung
|
14
|
Jamur
|
G.
Daftar Pustaka
Herlina, Rose.
2004. Intisari IPA (Biologi) SMP.
Jakarta: Kawan Pustaka.
Novel, Sinta
Sasika. 2012. Superlengkap Biologi SMP.
Jakarta: Gagas Media.
Penyusun:Tim
Pustaka Agung Harapan. Rangkuman Materi
Penting IPA-
BIOLOGI Untuk Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Surabaya: Pustaka
Agung Harapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar