Kamis, 29 Desember 2016

Karakteristik Perkembangan dan Teori Perkembangan Peserta Didik



KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN DAN TEORI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

A.  Karakteristik Perkembangan Peserta Didik
1.    Karakteristik dan Ciri Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar (SD)
a.    Pengertian Karakteristik Siswa
Karakterisik berasal dari kata karakter; dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan Poerwadarminta dikatakan bahwa karakter adalah watak, tabiat atau sifat-sifat kejiwaan. Karakteristik siswa adalah merupakan seluruh kondisi atau keadaan watak yang nyata dan timbul dalam suatu tindakan siswa dalam kehidupannya setiap saat dalam kahidupan sehari-hari.
Adapun karakteristik dan kebutuhan peserta didik adalah sebagai berikut: senang bermain; senang bergerak; senang bekerja dalam kelompok; senang merasakan atau melakukan, memperagakan sesuatu secara langsung; suka cengeng; sulit memahami isi pembicaraan orang lain; senang diperhatikan; senang meniru.
Seperti kita ketahui bahwa setiap anak memiliki fase/tahap dan ciri perkembangan yang berbeda-beda antara anak yang satu dengan anak yang lain. Perkembangan anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) memiliki ciri-ciri perkembangan sebagai berikut.
ü Ciri-ciri Perkembangan Anak Sekolah Dasar Usia 7 Tahun
1)   Fisik
Pandangan terbatas; Bekerja dengan kepala di atas meja; Menggenggam pensil (diujung); Dapat menulis dengan rapi; Kadang-kadang tegang; Suka ruang yang telah ditentukan; Sering merasa terluka, bisa nyata atau pura-pura.
2)   Sosial
Suka menyendiri, tertutup; Membutuhkan penguatan terus-menerus (aman dan teratur); Kadang murung, sedih, merajuk, malu; Merasa tidak banyak orang yang menyukainya (berubah); Percaya pada guru untuk membantunya; Sensitif pada perasaan orang lain, kadang suka mengadu; Tidak suka melakukan kesalahan; Kuat perasaan suka dan tidak suka; Menjaga kerapian meja dan lingkungan.
3)   Bahasa
Pendengar yang baik; Pembicara yang tepat; Suka dialog/percakapan berpasangan; Perkembangan kosa kata cepat; Tertarik cari arti/maksud kata; Suka sampaikan catatan kecil; Berminat dengan bermacam-macam simbol.
4)   Kognisi
Suka mengulang pelajaran; Butuh akhir kegiatan yang jelas (lengkapi dengan tugas); Suka bekerja secara bertahap (sedikit demi sedikit); Suka bekerja sendiri; Suka dibacakan; Suka menghapus (ingin sempurna); Ingin menemukan bagaimana suatu benda bekerja.

ü Ciri-ciri Perkembangan Anak Sekolah Dasar Usia 8 Tahun
1)   Fisik
Bergerak cepat, bekerja dengan tergesa-gesa; Penuh dengan energy; Perlu pelepasan energi secara fisik (kegiatan di luar ruangan); Kadang sedikit aneh; Rentang konsentrasi terbatas; Memiliki pandangan dekat dan jauh sama kuat.
2)   Sosial
Persifat sangat baik, penuh dengan humor; Suka bekerja sama; Sering “menggigit lebih dari yang bisa dikunyah” salah dalam memperkirakan kemampuan mereka; Resisten (bertahan); membuat alasan dengan cepat ketika membuat kesalahan; Lebih suka kegiatan yang sama dengan teman sejenis; Bermasalah dengan aturan dan batasan-batasan; Kelompok pertemanan lebih banyak dari usia 7 tahun.
3)   Bahasa
Bicara aktif; Mendengarkan tapi penuh dengan gagasan sehingga tidak dapat selalu ingat apa yang telah dikatakannya; Melebih-lebihkan dalam bicara; Suka dalam menjelaskan gagasan; Perluasan kosa kata yang sangat cepat.
4)   Kognisi
Suka kegiatan kelompok; Suka menghasilkan sesuatu; Sering bekerja dengan keras/kuat; Mulai mahir dalam keterampilan dasar; Mulai merasakan kemampuan keterampilannya; Bertambah bagus dalam melakukan operasi konkret.
ü Ciri-ciri Perkembangan Anak Sekolah Dasar Usia 9 Tahun
1)   Fisik
Meningkat dalam koordinasi geraknya; Tertantang melakukan kegiatan fisik sekuatnya (memaksa); Sering terluka; Banyak mengeluh pada tubuhnya; Menunjukkan kegelisahan dengan menggigit kuku, gigit bibir, memilin-milin rambut.
2)   Sosial
Sangat tinggi dalam kompetitif; Self aware; Tidak sabar; Sering merasa khawatir, cemas; Membuka jarak dengan orang lain; Sering mengeluh, masalah persamaan; Melihat orang dewasa secara tidak konsisten dan sebagai control; Kritis; Sering marah dan berubah-ubah emosinya; Individualistik.
3)   Bahasa
Menggunakan kata-kata bersifat deskripsi; Senang bermain dalam kata dan bahasa serta informasi; Bahasa seperti bayi kadang muncul kembali; Menggunakan kata-kata yang melebih-lebihkan; Saat banyak menggunakan kata-kata negatif seperti: aku benci itu, aku tidak bisa, bosan, iya ya; Senang bercanda yang sifatnya jorok; Mencampuradukan bahasa ketika bicara.
4)   Kognisi
Senang menghasilkan sesuatu dan mengoreksi diri sendiri; Mulai mengenal dunia yang lebih luas; Sedikit berimajinasi; Rasa ingin tahu secara intelektual; Mampu beradaptasi dengan beberapa kondisi yang dia hadapi; Bermasalah dengan kondisi abstrak, angka-angka yang banyak, masa waktu dan ruang.

ü Ciri-ciri Perkembangan Anak Sekolah Dasar Usia 10 Tahun
1)   Fisik
Perkembangan otot besar; Sangat membutuhkan waktu di luar ruangan dan tantangan fisik; Tulisan tangan cenderung tidak rapi (jika dibandingkan dengan usia 9 tahun); Makanan ringan dan waktu istirahat membantu pertumbuhan tubuhnya.
2)   Bahasa
Pendengar yang baik; Banyak membaca; Ekspresif, suka menjelaskan, aktif berbicara; Bekerja sama dan bersaing; Bersahabat, bergembira.
3)   Kognisi
Daya ingat cukup produktif; Kemampuan pada hal yang abstrak mulai meningkat; Menyukai aturan dan hal-hal yang masuk akal; Mengklasifikasi dan mengumpulkan hal-hal yang disukai, suka menyusun; Mampu konsentrasi dengan baik, bisa membaca dalam waktu yang relatif lama; Menjadi orang yang mampu menyelesaikan masalah dengan baik; Bangga dengan hasil akademiknya.

ü Ciri-ciri Perkembangan Anak Sekolah Dasar Usia 11 Tahun
1)   Fisik
Meningkatnya nafsu makan, kegiatan dan bicara; Munculnya pubertas pada sebagian anak perempuan; Gerakan yang stabil, kurang waktu istirahat; Sering kena flu dan kadang infeksi telinga; Butuh istirahat yang cukup; Agak kurang menggunakan kekuatan fisik; Kemampuan motorik halusnya baik.
2)   Sosial
Peka, emosinya tidak stabil; Bersebrangan pendapat; Senang berada di luar rumah; Selalu mengikuti kata hati, kasar dan kurang peduli; Suka berargumentasi; Kesulitan membuat keputusan; Memahami keadaan dirinya; Emosional; Mudah masuk/keluar dari kelompoknya.
3)   Bahasa
Senang berbicara di telpon; Selalu menuruti kata hati, bicara sebelum dipikirkan; Bicara kasar; Suka berargumen, pendebat ulung; Apresiatif terhadap humor; Mengadopsi bahasa orang dewasa.
4)   Kognisi
Suka tugas baru dan berpengalaman untuk merefleksikan atau memperbaiki tugas berikutnya; Dapat berpikir abstrak; Mahir memberikan alas an; Dapat membangun dan memodifikasi aturan; Memusatkan perhatian pada pengembangan bakat dan memandang dunia dari berbagai segi; Suka berargumentasi.

ü Ciri-ciri Perkembangan Anak Sekolah Dasar Usia 12 Tahun
1)   Fisik
Energi tinggi; Butuh banyak istirahat; Dorongan pertumbuhan, tanda pubertas; Makan itu sangat dipentingkan (snack pagi di sekolah); Pendidikan jasmani sangat dibutuhkan.
2)   Sosial
Mulai tampak kepribadian orang dewasa; Dapat memberikan alasan yang lebih masuk akal; Antusias dan tidak malu-malu; Berinisiatif untuk kegiatannya sendiri; Empati; Peduli pada dirinya dan sangat pengertian; Dapat membuat tujuan yang nyata dalam waktu singkat; Muncul rasa aman terhadap dirinya; Teman sebaya lebih penting daripada guru.
3)   Bahasa
Muncul kekasaran (sarkasme); Memiliki makna ganda, bermain kata-kata, bercanda sesuai kemampuan mereka; Asyik ngobrol dengan orang dewasa atau teman sebaya dengan bahasa “gaul”.
4)   Kognisi
Kemampuan memahami hal yang abstrak meningkat; Muncul kemampuan pada keterampilan/area tertentu; Dapat dan akan melihat dua sisi dari sebuah argument; Sangat tertarik pada hal-hal baru politik, keadilan social; Meneliti dan mempelajari keterampilan sebelumnya dengan meningkatkan disiplin pengorganisasian.

b.    Masalah Perkembangan Psikologi Anak Usia Sekolah Dasar (SD)
·      Hiperaktif
Hiperaktif ini merupakan sebuah gangguan psikologi anak yang cukup sering terjadi. Seorang anak akan mendapatkan sebuah gangguan perilaku dimana mereka cenderung bergerak aktif, bahkan super aktif di dalam rumah atau di lingkungan permainan bersama dengan teman-temannya. Anak-anak yang hiperaktif bisa membahayakan teman-temannya akibat perilaku yang terjadi secara spontan dan tanpa pikir panjang.
·      Sulit Berkonsentrasi
Anak dengan konsentrasi yang buruk bisa membuatnya kesulitan apabila harus belajar dalam waktu lama dan mengerti mengenai beberapa materi pembelajaran. Mereka cenderung mudah terpengaruh terhadap hal yang ada di sekitarnya sehingga tidak mampu berkonsentrasi secara maksimal.
·      Pemurung dan Penyendiri
Ketika kita telah membahas mengenai anak-anak yang ceria, bahkan hiperaktif, adapula anak yang berperilaku sebaliknya. Mereka sangat sulit bergaul dan cenderung merasa malu dengan keadaan mereka sendiri.
·      Masalah Bicara
Seorang anak yang mempunyai masalah bicara juga banyak terjadi. Rata-rata mereka mempunyai masalah mengenai artikulasi dimana pemebicaraan yang mereka lakukan kurang jelas dan sulit diterima oleh lawan bicara. Salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan untuk memecahkan masalah ini adalah dengan terapi bicara. Seorang anak akan diajarkan bagaimana cara berbicara dengan konsep yang pelan, lambat, namun jelas.

ü Adapun ciri-ciri anak masa kelas-kelas rendah sekolah dasar (usia 6/7 tahun-9/10 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 1, 2, dan 3 sekolah dasar) adalah sebagai berikut.
·      Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah.
·      Suka memuji diri sendiri.
·      Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, tugas atau pekerjaan itu dianggapnya tidak penting.
·      Suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal itu menguntungkan dirinya.
·      Suka meremehkan orang lain.

ü Ciri-ciri khas anak masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar (usia 9/10 tahun-12/13 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 4, 5, dan 6 sekolah dasar), yaitu sebagai berikut.
·      Perhatiannya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari.
·      Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis.
·      Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus.
·      Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah.
·      Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.

2.    Karakteristik Anak Usia Sekolah Menengah Pertama (SMP)
a.    Terjadinya ketidakseimbangan proprsi tinggi dan berat badan.
b.    Mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder.
c.    Kecenderungan ambivalensi.
d.   Senang membandingkan kaidah-kaidah, nilai-nilai etika atau norma dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa.
e.    Reaksi dan ekspresi emosi masih labil.
f.     Mulai mengembangkan standard an harapan terhadap perilaku diri sendiri yang sesuai dengan dunia sosial.
g.    Kecenderungan minat dan pilahan karier reklatif sudah lebih jelas.
h.    Mulai mempertanyakan secara skeptic mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan.

3.    Karakteristik Anak Usia Remaja (SMP/SMA)
a.    Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya.
b.    Dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.
c.    Menerima keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara efektif.
d.   Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
e.    Memilih dan mempersiapkan karier di masa depan sesuai dengan minat dan kemampuannya.
f.     Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga dan memiliki anak.
g.    Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga Negara.
h.    Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
i.      Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
j.      Mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas.

B.  Teori-Teori tentang Hakikat Perkembangan Peserta Didik
1.    Teori Psikodinamika
Pelopor teori ini adalah Sigmund Freud (1856-1939) dengan model teori psikoanalisis. Menurut teori ini, tingkah laku manusia merupakan hasil tenaga yang beroperasi di dalam pikiran, yang sering tanpa disadari oleh individu. Berikut adalah tiga unit mental atau struktur psikis kepribadian manusia:
a.    Id; merupakan aspek biologis kepribadian karena berisikan unsur-unsur biologis, termasuk di dalamnya dorongan dan impuls instinktif yang lebih dasar.
b.    Ego; merupakan aspek psikologi kepribadian karena timbul dari kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia nyata dan menjadi perantara antara kebutuhan instinktif organisme dengan keadaan lingkungan.
c.    Superego; aspek sosiologis kepribadian karena merupakan wakil nilai-nilai tradisional dan cita-cita masyarakat sebagaimana yang ditafsirkan orang tua kepada anak-anaknya melalui berbagai perintah dan larangan.
2.    Teori Behavioristik
Pelopor teori ini adalah John B. Watson (1878-1958) dan Skinner (1904-1990), menyakini bahwa tingkah laku manusia merupakan hasil dari pembawaan genetis dan pengaruh lingkungan atau situasional.
3.    Teori Humanistik
Pelopor teori ini adalah Carl Rogers (1902-1987) dan Abraham Maslow (1908-1970), meyakini bahwa tingkah laku manusia tidak dapat dijelaskan sebagai hasil dari konflik-konflik yang tidak disadari maupun sebagai hasil pengondisian yang sederhana.
Aliran humanistik berhubungan erat dengan aliran eksistensialisme, dengan filosof Martin Heidegger (1889-1976) dan Jean-Paul Sartre (1905-1980). Prasyarat terpenting bagi aktualisasi diri adalah konsep diri yang luas dan fleksibel.
4.    Teori Psikologi Transpersonal
Pelopor teori ini adalah S.I. Shapiro dan Denise H. Lojoie (1992), menggambarkan psikologi transpersonal sebagai transpersonal psychology is corcerted with the study of humanitys highest potential, and with the recognition understanding, and realization of unitive, spiritual and transcendent states of consciousness.
5.    Teori Nativisme (Teori yang Berorientasi pada Biologi)
Pelopor aliran ini adalah Arthur Schopenhaur (1788-1860) dan J.J. Rousseau. Aliran nativisme berpandangan segala sesuatunya ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir, jadi perkembangan individu itu semata-mata dimungkinkan dan ditentukan oleh dasar keturunan.
6.    Teori Empirisme (Teori Lingkungan)
Pelopor aliran ini adalah John Locke (1704-1932) yang mengembangkan teori “tabula rasa”, yakni anak lahir di dunia bagaikan kertas putih yang bersih. Aliran ini berpandangan bahwa hasil belajar peserta didik besar pengaruhnya pada faktor lingkungan.
7.    Teori Konvergensi
Pelopor teori ini adalah William Stern (1871-1939). Diungkapkan bahwa perkembangan jiwa anak lebih banyak ditentukan oleh dua faktor yang saling menopang, yakni faktor bakat dan pengaruh lingkungan, keduanya tidak dapat dipisahkan seolah-olah memadu, bertemu dalam satu titik.

C.  Perbedaan Individual Peserta Didik
1.    Perbedaan Fisik-Motorik
Perbedaan fisik meliputi aspek yang teramati oleh panca indera, seperti tinggi badan, warna kulit, jenis kelamin, dan juga aspek kesehatan.
2.    Perbedaan Intelegensi
Intelegensi dapat dipahami sebagai kemampuan beradaptasi dengan situasi yang baru secara cepat dan efektif. Para ahli mengembangkan tes intelegensi yang lebih popular disebut Intelligence Quotient (IQ).
3.    Perbedaan Kecakapan Bahasa
Faktor yang mempengaruhi perbedaan kecakapan berbahasa anak, yaitu faktor kecerdasan, pembawaan, lingkungan fisik (organ bicara), dan sebagainya.
4.    Perbedaan Psikologis
Salah satu cara yang mungkin dilakukan adalah melakukan pendekatan kepada peserta didik secara pribadi.
D.  Periodesasi Perkembangan Anak
1.    Fase Perkembangan Berdasarkan Konsep didaktif
Pembagian fase perkembangan menurut Johann Amos Cimenius:
a.    Usia 0-6 tahun = fase sekolah ibu.
b.    Usia 6-12 tahun = fase sekolah bahasa ibu.
c.    Usia 12-18 tahun = fase sekolah bahasa Latin.
d.   18-24 tahun = fase sekolah tinggi dan pengembaraan.
2.    Periodesasi Perkembangan Berdasarkan Ciri-ciri Psikologis
Tiga fase perkembangan menurut Oswald Kroch:
a.    Fase anak awal, umur 0-3 tahun.
b.    Fase keserasian sekolah, umur 3-13 tahun.
c.    Fase kematangan, umur 13-21 tahun.



DAFTAR PUSTAKA
Hosnan, M. 2016. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bogor: Ghalia Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar