Kamis, 29 Desember 2016

Psikologi Perkembangan



PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

A.  Pengertian Psikologi Perkembangan
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: psychae, yang berarti jiwa, dan –logia, yang artinya ilmu. Sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Psikologi tidak mempelajari jiwa itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada menifestasi dan ekspresi dari jiwa tersebut, yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. Definisi ini membuat psikologi bergeser dari yang mempelajari jiwa ke penelitian tingkah laku.
Secara umum, psikologi dapat dibedakan menjadi dua cabang, yaitu psikologi teoretis dan psikologi terapan. Psikologi teoretis dapat pula dibedakan atas dua bagian, yaitu psikologi umum dan psikologi khusus. Psikologi khusus terdiri atas psikologi perkembangan, psikologi sosial, psikologi kepribadian, psikologi abnormal, psikologi diferensial, psikologi industri, dan psikologi pendidikan. Disamping jenis-jenis psikologi tersebut, masih terdapat berbagai jenis psikologi lainnya, bahkan sangat mungkin ke depannya akan semakin terus berkembang, sejalan dengan perkembangan kehidupan yang semakin dinamis dan kompleks.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991), “perkembangan” adalah perihal berkembang. Selanjutnya, kata “berkembang” berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya. Dengan demikian, kata “berkembang” tidak saja meliputi aspek yang  berarti abstrak, seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang bersifat konkret.
Setelah diketahui tentang perkembangan, maka  selanjutnya diuraikan tentang pengertian psikologi perkembangan. Psikologi perkembangan (developmental psychology) adalah suatu cabang dari psikologi yang membahas tentang gejala jiwa seseorang baik menyangkut perkembangan atau kemunduran perilaku individu sejak masa konsepsi sampai mati.

B.  Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Psikologi Perkembangan
1.    Tujuan Mempelajari Psikologi Perkembangan Peserta Didik
·      Untuk mengetahui tingkah laku individu sesuai atau tidak dengan tingkat usia/perkembangannya.
·      Untuk mengetahui tingkat individu pada setiap fase perkembangannya.
·      Untuk mengetahui kapan individu bisa diberi stimulus pada tingkat perkembangan tertentu.
·      Agar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan-perubahan yang akan dihadapi anak.
·      Khusus bagi guru, agar dapat memilih dan memberikan materi dan metode yang sesuai dengan kebutuhan anak, terutama dalam proses kegiatan belajar mengajar.
·      Memberikan, mengukur, dan menerangkan perubahan dalam tingkah laku serta kemampuan yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat usia dan yang mempunyai ciri-ciri universal.
·      Mempelajari karakteristik umum perkembangan peserta didik.
·      Mempelajari perbedaan-perbedaan yang bersifat pribadi pada tahapan atau masa perkembangan tertentu.
·      Mempelajari tingkah laku anak pada lingkungan tertentu yang menimbulkan reaksi yang berbeda.
·      Mempelajari penyimpangan tingkah laku yang dialami seseorang.
2.    Fungsi Psikologi Sebagai Ilmu
Psikologi perkembangan memiliki tiga fungsi sebagai ilmu, yaitu:
·      Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana dan mengapa tingkah laku itu terjadi.
·      Memprediksikan, yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana dan mengapa tingkah laku itu terjadi.
·      Pengendalian, yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan.
3.    Kegunaan Mempelajari Psikologi Perkembangan
Menurut Hurlock (1980: 5-6), beberapa manfaat psikologi perkembangan adalah sebagai berikut.
·      Membantu apa yang diharapkan oleh anak dan kapan yang diharapkan itu muncul.
·      Dengan apa yang diharapkan dari anak, memungkinkan untuk menyusun pedoman dalam bentuk skala tinggi-berat, usia-berat, usia-mental dan skala perkembangan sosial atau emosional.
·      Memungkinkan para orang tua atau guru memberikan bimbingan belajar yang tepat.
·      Mengetahui perkembangan yang normal pada anak.

C.  Aspek dan Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik
Berikut ini akan diuraikan pokok-pokok pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain.
1.    Pertumbuhan Fisik
a.    Pertumbuhan sebelum lahir
Masa sebelum lahir merupakan sebuah awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusun jaringan syaraf yang membentuk sistem syaraf yang lengkap.
b.    Pertumbuhan setelah lahir
Pertumbuhan fisik seorang anak dapat dibagi menjadi empat masa utama; dua masa ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan masa berikutnya dicirikan dengan pertumbuhan yang lambat.
2.    Perkembangan Intelektual
Perkembangan intelektual diawali dengan kemampuan mengenal dan perkembangan lebih lanjut akan ditunjukkan pada perilakunya untuk menolak dan memilih sesuatu. Perkembangan ini juga dikenal dengan nama perkembangan kognitif. Tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Piaget sebagai berikut.
a.    Tahap Sensori Motor (0-2 setengah tahun)
Masa ketika bayi menggunakan sistem pengindraan dan aktivitas motorik untuk mengenal lingkungannya.
b.    Tahap Pra-Operasional (2-7 tahun)
Peserta didik suka meniru perilaku orang lain dan mampu menggunakan kata-kata yang benar serta mengekspresikan kalimat-kalimat pendek secara efektif.
c.    Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)
Peserta didik sudah mulai memahami aspek-aspek kumulatif materi dan mulai mengembangkan 3 hal, yaitu: identifikasi, negasi, dan reprokasi.
d.   Tahap Operasional Formal (11-15 tahun)
Peserta didik telah memiliki kemampuan mengoordinasikan dua ragam kognitif, baik secara simultan (serentak) maupun berurutan.
3.    Emosi
Emosi dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia dalam hidupnya atau dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia. Emosi juga merupakan gejala perasaan yang disertai dengan perubahan dan perilaku fisik.
4.    Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial yang dalam keadaannya tentu tidak dapat hidup tanpa bantuan dari manusia lain.
5.    Bahasa
Bahasa sebagai alat komunikasi, tanda, gerakan, dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain.
6.    Bakat Khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu yang dimiliki oleh individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu akan dapat berkembang dengan baik. Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu, seperti dalam bidang seni, olahraga, dan keterampilan.
7.    Sikap. Nilai, dan Moral
Faktor yang memengaruhi perkembangan individu, yaitu:
1.    Faktor Hereditas
Faktor hereditas dipahami sebagai faktor bawaan yang dibawa anak dari orang tuanya. Anak mewariskan sesuatu dari orang tuanya. Anak berkembang baik secara fisik maupun psikis bukan karena pengaruh dari yang lain, akan tetapi ditentukan oleh pembawaannya sendiri. Lingkungan tidak memberikan pengaruh apa-apa pada sang anak. Aliran yang menyatakan bahwa faktor hereditas adalah penentu kehidupan seseorang adalah Aliran Nativisme, dengan tokoh utama bernama Arthur Eschopenhaur, seorang filosof Jerman.
2.    Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan memberikan pengaruh terhadap perkembangan individu. Aliran yang terkenal yang menyatakan bahwa pengalaman atau lingkungan memberikan pengaruh dan bahkan merupakan faktor penentu perkembangan individu dikenal dengan Aliran Empirisme, dengan tokoh utama bernama Jhon Locke.
3.    Faktor Gabungan
Perkembangan seseorang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan faktor lingkungan dan pengalaman. Aliran yang memahami faktor gabungan ini dikenal dengan Aliran Konvergensi, dengan tokoh utama bernama William Stern dari Jerman. 

D.  Perkembangan dan Pertumbuhan
1.    Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan merupakan perubahan individu ke arah yang lebih sempurna yang terjadi dari proses terbentuknya individu sampai akhir hayat dan berlangsung secara terus-menerus.
2.    Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan menunjukkan perubahan atau penambahan secara kuantitas, yaitu penambahan dalam ukuran besar atau tinggi; berkenaan dengan penyempurnaan struktur.
3.    Aspek-aspek yag Mempengaruhi Pertumbuhan
a.    Anak Sebagai Keseluruhan
Pertumbuhan anak, baik fisik, intelektual maupun sosial sangat ditentukan oleh latar belakang keluarganya, latar belakang pribadinya, dan aktivitas sehari-harinya.
b.    Umur Mental Anak Mempengaruhi Pertumbuhannya
Umur mental anak mempengaruhi kapasitas mentalnya yang akan menentukan prestasi belajarnya. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan erat antara prestasi belajar dan pertumbuhan atau tingkah laku kematangan anak.
c.    Permasalahan Tingkah Laku Sering Berhubungan dengan Pola-Pola Pertumbuhan
Anak memiliki energi yang diperoleh dari makanan yang digunakan untuk aktivitas dan pertumbuhannya. Tatkala energi banyak digunakan untuk aktivitas, maka pertumbuhan anak menjadi lambat dan bahkan seolah-olah istirahat.
d.   Penyesuaian Pribadi dan Sosial mencerminkan Dinamika Pertumbuhan

E.  Fungsi Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yaitu : Pertumbuhan Fisik; Kecerdasan (Intelek); Tempramen (Emosi); Sosial; Bahasa; Bakat Khusus; Sikap, Nilai, dan Moral; serta Interaksi Keturunan dan Lingkungan dalam Perkembangan
F.   Perbedaan Individu Peserta Didik
Garry (1963) dalam buku Perkembangan Peserta Didik karya Sunarto dan B. Agung Hartono mengategorikan perbedaan individual ke dalam bidang-bidang berikut.
a.    Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak. 
b.    Perbedaan sosial, termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
c.    Perbedaan kepribadian, termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
d.   Perbedaan intelegensi dan kemampuan dasar.
e.    Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
Jenis perbedaan lainnya meliputi : Perbedaan kognitif, Perbedaan kecakapan bahasa, Perbedaan kecakapan motorik, Perbedaan latar belakang, Perbedaan bakat, dan Perbedaan kesiapan belajar.


DAFTAR PUSTAKA
Hosnan, M. 2016. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bogor: Ghalia Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar