PENYAKIT
GONDONG
1. Definisi Penyakit Gondong
Penyakit
Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah suatu penyakit menular dimana sesorang
terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar
parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada
leher bagian atas atau pipi bagian bawah.
Penyakit
gondongan tersebar di seluruh dunia dan dapat timbul secara endemic atau
epidemik, Gangguan ini cenderung menyerang anak-anak yang berumur 2-12 tahun.
Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar), sistem saraf
pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya.
2. Penyebab
Penyakit
ini disebabkan oleh virus Mumps yaitu virus berjenis RNA virus yang merupakan
anggota famii Paramyxoviridae dan genus Paramyxovirus. Terdapat dua permukaan
glikoprotein yang terdiri dari hemagglutinin-neuraminidase dan fusion protein.
Virus Mumps sensitive terhadap panas dan sinar ultraviolet.
3. Gejala
Tidak
semua orang yang terinfeksi oleh virus Paramyxovirus mengalami keluhan, bahkan
sekitar 30-40% penderita tidak menunjukkan tanda-tanda sakit (subclinical).
Namun demikian mereka sama dengan penderita lainnya yang mengalami keluhan,
yaitu dapat menjadi sumber penularan penyakit tersebut.
Masa
tunas (masa inkubasi) penyakit gondong sekitar 12-24 hari dengan rata-rata
17-18 hari. Adapun tanda dan gejala yang timbul setelah terinfeksi dan
berkembangnya masa tunas dapat digambarkan sdebagai berikut :
a. Pada tahap awal (1-2 hari) penderita
Gondong mengalami gejala: demam (suhu badan 38.5 – 40 derajat celcius), sakit
kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian belakang saat
mengunyah dan adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut).
b. Selanjutnya terjadi pembengkakan
kelenjar di bawah telinga (parotis) yang diawali dengan pembengkakan salah satu
sisi kelenjar kemudian kedua kelenjar mengalami pembengkakan.
c. Pembengkakan biasanya berlangsung
sekitar 3 hari kemudian berangsur mengempis.
d. Kadang terjadi pembengkakan pada
kelenjar di bawah rahang (submandibula) dan kelenjar di bawah lidah
(sublingual). Pada pria akil balik adalanya terjadi pembengkakan buah zakar
(testis) karena penyebaran melalui aliran darah.
4. Penularan
Penyakit
Gondong (Mumps atau Parotitis) penyebaran virus dapat ditularkan melalui kontak
langsung, percikan ludah, bahan muntah, mungkin dengan urin. Virus dapat
ditemukan dalam urin dari hari pertama sampai hari keempat belas setelah
terjadi pembesaran kelenjar.
Penyakit
gondongan sangat jarang ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 2 tahun,
hal tersebut karena umumnya mereka masih memiliki atau dilindungi oleh anti
bodi yang baik. Seseorang yang pernah menderita penyakit gondongan, maka dia
akan memiliki kekebalan seumur hidupnya.
5. Klasifikasi Mumps virus
Group : V (-) ssRNA
Ordo :
Mononegavirales
Famili : Paramyxoviridae
Genus : Rubulavirus
Spesies : Mumps Virus
6. Morfologi Mumps virus
Merupakan
virus yang beramplop dan memiliki suatu nukleokapsid/kapsid. Kapsid ditutupi
oleh amplop. Berdiameter 150-300 nm dan panjang 1000-10000 nm. Permukaannya
tertutupi oleh tonjolan-tonjolan yang terlihat menyerupai paku-paku yang besar.
Kapsidnya berfilamen dan memiliki panjang 600-1000 nm dan lebar 18 nm.
7. Diagnosis
Diagnosis
dtegakkan hanya secara klinis. Diagnosis ditegakkan bila jelas ada gejala
infeksi parotitis epidemika pada pemeirksaan fisis, termasuk keterangan adanya
kontak dengan penderita penyakit gondong (Mumps atau Parotitis) 2-3 minggu
sebelumnya. Selain itu adalah dengan tindakan pemeriksaan hasil laboratorium
air kencing (urin) dan darah.
1. Pemeriksaan Laboratorium
Mengingat
penegakan diagnosis hanya secara klinis, maka pemeriksaan laboratorium tidak
terlalu bermanfaat. Pemeriksaan laboratorium didapatkan leucopenia dengan
limfosiotsis relative, didapatkan pula kenaikan kadar amylase dengan serum yang
mencapai puncaknya setelah satu minggu dan kemudian menjadi normal kembali
dalam dua minggu.
Jika
penderita tidak menampakkan pembengkakan kelenjar dibawah telinga, namun tanda
dan gejala lainnya mengarah ke penyakit gondongan sehingga meragukan diagnosa.
Dokter akan memberikan anjuran pemeriksaan lebih lanjut seperti serum darah.
Sekurang-kurang ada 3 uji serum (serologic) untuk membuktikan spesifik mumps
antibodies: Complement fixation antibodies (CF), Hemagglutination inhibitor
antibodies (HI), Virus neutralizing antibodies (NT).
Hampir
semua anak yang menderita gondongan akan pulih total tanpa penyulit, tetapi
kadang gejalanya kembali memburuk setelah sekitar 2 minggu. Keadaan seperti ini
dapat menimbulkan komplikasi, dimana virus dapat menyerang organ selain
kelenjar liur. Hal tersebut mungkin terjadi terutama jika infeksi terjadi
setelah masa pubertas.
2. Komplikasi yang dapat terjadi
adalah:
a. Orkitis : peradangan pada salah satu
atau kedua testis dilaporkan terjadi pada 10-20% penerita.. Setelah sembuh,
testis yang terkena mungkin akan menciut. Jarang terjadi kerusakan testis yang
permanen sehingga terjadi kemandulan.
b. Ovoritis : peradangan pada salah
satu atau kedua indung telus. Timbul nyeri perut yang ringan dan jarang
menyebabkan kemandulan.
c. Ensefalitis atau meningitis :
peradangan otak atau selaput otak. Meningitis lebih sering terjadi daripada
ensefalitis. Gejalanya berupa sakit kepala, kaku kuduk, mengantuk, koma atau
kejang. 5-10% penderita mengalami meningitis dan kebanyakan akan sembuh total.
Gejala yang dapat terjadi adalah sakit kepala, demam, mual, muntah, dan
meningismus. Ditandai perubahan kesadaran atau gangguan kesadaran. Pleocytosis
yang terjadi pada cairan sumsum tulang. Dalam klinis didiagnosis
meningoencephalitis, yaitu gambaran cairan sumsum tulang mononuclear
pleocytosis yang terjadi, gukosa tidak normal dan hypoglycorrhachia. Virus
gondok mungkin terisolasi dari cairan sumsum tulang pada awal penyakit. Gondok
meningoencephalitis membawakan prognosa yang baik dan biasanya dikaitkan dengan
pemulihan yang baik. Tetapi 1 diantara 400-6.000 penderita yang mengalami
enserfalitis cenderung mengalami kerusakan otak atau saraf yang permanen,
seperti ketulian atau kelumpuhan otot wajah.
d. Pankreatitis : peradangan pankreas,
bisa terjadi pada akhir minggu pertama. Penderita merasakan mual dan muntah
disertai nyeri perut. Gejala ini akan menghilang dalam waktu 1 minggu dan
penderita akan sembuh total.
e. Nefritis atau Peradangan ginjal bisa
menyebabkan penderita mengeluarkan air kemih yang kental dalam jumlah yang
banyak.
f. Peradangan sendi bisa menyebabkan
nyeri pada satu atau beberapa sendi:
· Transient myelitis
· Polineuritis
· Infeksi otot jantung atau
miokarditis
· Infeksi kelenjar tiroid
· Thrombocytopenia purpura
· Mastitis atau peradangan payudara
· Pnemonia atau Infeksi paru-paru ini
juga pernah dilaporkan sebagai komplikasi pada penderita penyakit gondong.
· Gangguan sensorineural telinga dan
gangguan pendengaran
8. Pengobatan
Pengobatan ditujukan untuk mengurangi keluhan (simptomatis)
dan istirahat selama penderita panas dan kelenjar (parotis) membengkak. Dapat
digunakan obat pereda panas dan nyeri (antipiretik dan analgesik) misalnya
Parasetamol dan sejenisnya, Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak karena
memiliki resiko terjadinya sindroma Reye (bisa karena pengaruh aspirin pada
anak-anak).
Pada penderita yang mengalami pembengkakan testis, sebaiknya
penderita menjalani istirahat tirah baring ditempat tidur. Rasa nyeri dapat
dikurangi dengan melakukan kompres Es pada area testis yang membengkak
tersebut.
Penderita yang mengalami serangan virus apada organ pancreas
(pankreatitis), dimana menimbulkan gejala mual dan muntah sebaiknya diberikan
cairan melalui infus.
Pemberian kortikosteroid selama 2-4 hari dan 20 ml
convalescent gammaglobulin diperkirakan dapat mencegah terjadinya orkitis.
Terhadap virus itu sendiri tidak dapat dipengaruhi oleh anti mikroba, sehingga
Pengobatan hanya berorientasi untuk menghilangkan gejala sampai penderita
kembali baik dengan sendirinya.
Penyakit gondongan sebenarnya tergolong dalam “self limiting
disease” (penyakit yg sembuh sendiri tanpa diobati). Penderita penyakit
gondongan sebaiknya menghindarkan makanan atau minuman yang sifatnya asam
supaya nyeri tidak bertambah parah, diberikan diet makanan cair dan lunak.
Pemberian imunomodulator belum terdapat laporan penelitian yang menunjukkan
efektifitasnya.
9. Pencegahan
Vaksinasi gondong merupakan bagian dari imunisasi rutin pada
masa kanak-kanak. Vaksin gondong biasanya terdapat dalam bentuk kombinasi
dengan measles dan rubella (MMR), yang disuntikkan melalui otot paha atau
lengan atas. Vaksin MMR diberikan secara kombinasi dan dipisahkan
sekurang-kurangnya 28 hari. Dosis pertama diberikan pada usia antara 12 dan 15
bulan, dosis yang kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Jika dosis yang kedua
ini lupa diberikan pada usia tersebut, dapat diberikan sebelum usia 12 tahun
(Wilson, 2001). Vaksin MMR adalah cara terbaik untuk mencegah gondong.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mencegah gondong adalah mengajarkan pola
hidup bersih kepada anak seperti mencuci tangan dengan baik dan menggunakan
sabun serta membersihkan permukaan meja, gagang pintu, mainan yang sering
disentuh secara teratur dengan menggunakan sabun dan air, atau dengan
menggunakan tisu pembersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar